Wednesday, 20 October 2010

Wednesday, October 20, 2010
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Anggota Majelis Gereja di Puncak Jaya Jadi Korban Kekerasan Militer.
PONTIANAK (KALBAR) - Tindak kekerasan yang dilakukan oleh aparat di Puncak Jaya  terhadap masyarakan sipil Papua adalah suatu tindakan yang melanggar HAM dan hal ini menjadi tersiar luas setelah dipublikasikan seuah video di You Tube. Tayangan video berdurasi 1 menit ini berjudul ‘Indonesian Army Attacking West Papuan Civilians in Highland Region’ itu terlihat sejumlah orang yang memakai seragam TNI melakukan kekerasan pada warga Papua. 

Dari investigasi mendalam yang dilakukan perwakilan Komnas HAM di Papua diperoleh informasi bahwa anggota Batalyon 753 Nabire dan Densus 88 Anti Teror terlibat dalam penyiksaan warga Papua, Kideman Tire, yang berakhir dengan kematian sang korban.
"sedangkan korban penyiksaan dalam video tersebut adalah anggota Majelis Gereja di kawasan Puncak Jaya, Papua, bernama Kideman Tire" Demikian dikatakan Komisioner Komnas HAM Yoseph Adi Prasetyo, yang sedang berada di Pontianak, Kalimantan Barat (19/10).

Menurut Yoseph Adi yang biasa disapa Stanley, "Tadinya, operasi yang dilakukan di kawasan Puncak Jaya itu ditujukan untuk menangkap gembong Organisasi Papua Merdeka (OPM) Goliath Tabuni bulan April lalu. Namun akhirnya menimbulkan ekses berupa penangkapan Kideman yang merupakan tokoh masyarakat setempat dan anggota majelis gereja".

"Kideman ditangkap pada tanggal 12 April dan kemudian dinyatakan hilang. Pada tanggal 20 April, masyarakat menemukan potongan kepala yang mengambang di sungai di Desa Kurage, Puncak Jaya. Setelah diidentifikasi berdasarkan keterangan warga, akhirnya diketahui bahwa potongan kepala itu adalah kepala Kideman Tire.

Komnas HAM, masih sebut Stanley, juga mendapatkan rekaman video penyiksaan itu. Di dalam video, terangnya, tampak Kideman sedang diinterogasi oleh para penangkapnya dengan tangan diikat ke belakang. Ia diminta menyebutkan nama. Lalu ditampar, dipukul dan ditendang. Adegan yang tidak kalah sadis adalah ketika seorang penyiksa mengambil potongan kayu yang masih terbakar dan menyulutkannya ke kemaluan Kideman. 

Informasi mengenai Kideman Tire ini, demikian Stanley, diperoleh setelah perwakilan Komnas HAM di Papua melakukan investigasi mendalam.