JAYAPURA (PAPUA) - Kapal motor Dorolonda yang membawa kami dari Jayapura tiba di Serui pada Selasa malam, 31 Agustus 2010.
Keesokan harinya, Rabu, 1 September 2010 kami mulai berkoordinasi dengan Pdt. Resly Birahi yang menjadi kontak person LAI di Serui sehubungan program Alkitab bagi korban bencana alam. Semua barang, Alkitab dan Bagian-bagiannya yang disediakan untuk jemaat-jemaat korban gempa sudah lebih dulu diterima oleh Pdt. Resly yang juga adalah salah satu anggota tim koordinasi gempa bumi di klasis GKI Yapen, dan sudah dibagi dan diatur menurut wilayah-wilayah yang nantinya akan menerima alkitab tersebut.
Wilayah-wilayah ini dibagi menurut wilayah pelayanan GKI di Tanah Papua, sehingga ada 5 wilayah yang seluruhnya merasakan dampak terjadinya gempa bumi berkekuatan 7,1 SR yang terjadi pada Selasa, 6 Juli 2010. Kelima wilayah tersebut adalah: lingkungan Klasis Yapen Timur, Klasis Yapen Timur Jauh, Klasis Yapen Barat, Klasis Waropen dan Klasis Waropen Atas.
Dampak dari gempa 7,1 SR tersebut antara lain: rumah-rumah ibadah serta rumah-rumah penduduk, sekolah-sekolah mengalami rusak ringan sampai dengan rusak berat. Dengan berjalannya waktu, bangunan-bangunan yang rusak akibat gempa sudah mulai direnovasi dan direhabilitasi bagi yang masih memungkinkan, namun tidak sedikit bangunan, terutama gedung-gedung gereja yang sudah dinyatakan tidak layak pakai sehingga harus direhabilitasi total.
Pada gedung-gedung ibadah yang perlu direhab total, jemaat masih beribadah di bawah tenda dan berangsur-angsur mereka mendirikan rumah ibadah yang lebih permanen (semi permanen) untuk
keperluan pelayanan dan persekutuan.
Dengan waktu yang singkat, di Serui kami sempat mendatangi beberapa jemaat untuk menyerahkan Alkitab kepada Ketua Jemaat/Gembala yaitu jemaat GKI Laodikia Mariadei, GKI Simon Petrus Menawi, GKI FirCah (FirmanMu Bercahaya) Ransarorif dan kepada 1 buah sekolah yakni SD YPK Menawi. Jemaat-jemaat dan sekolah ini hanya sebagai “perwakilan” jemaat-jemaat dari semua denominasi gereja yang sempat dijangkau. Secara simbolis kami sudah menyerahkan bantuan Alkitab dan Bagian-bagiannya ini masing-masing kepada :
1. Pdt. Yafet Nanthi, S.Th (Sekretaris Klasis GKI Yapen Timur)
2. Pdt. Christian Tanawani, S.Th (mewakili klasis Yapen Barat)
3. Pdt. Suparna (Ketua Klasis Waropen Atas).
Penyerahan dilakukan di ruang Serba Guna GKI Kapernaum KPR Serui. Selanjutnya mereka akan mendistribusikan bantuan tersebut juga kepada denominasi lain dalam wilayah pelayanan mereka. Satu wilayah lain yaitu klasis Yapen Timur Jauh pada saat itu tidak berada di Serui dan juga tidak bisa dihubungi via telepon sehingga bantuan untuk wilayah ini baru akan diambil kemudian, namun informasi sudah disampaikan kepada sekretaris klasis Yapen Timr Jauh Pdt. R. Olua. Mereka akan segera mengambil bantuan untuk diserahkan kepada warga jemaat yang memerlukannya.
Tanggal 2 September 2010 kami melanjutkan perjalanan ke Waropen, di samping untuk menyerahkan Alkitab (yang sudah dibagi per wilayah gempa) juga dalam rangka koordinasi kedatangan tim SDK LAI, baik dengan pihak gereja maupun dengan Pemerintah Daerah yang sangat “welcome” dengan kehadiran LAI bagi Waropen.
Penyerahan alkitab dilakukan secara simbolis kepada Badan Pekerja Klasis,dhi Ketua klasis GKI Waropen, Pdt. Satiya di ruang rapat kantor klasis GKI Waropen pada tanggal 3 September 2010. Alkitab tersebut nantinya disatukan dengan Alkitab SDK baru diadakan pembagian kepada semua denominasi. Di Waropen kami tidak mengadakan kunjungan ke gereja-gereja disebabkan wilayah yang parah terkena gempa sangat jauh dari pusat kota Waropen (wilayah barat), namun dalam kunjungan Satu Dalam Kasih kami sempat melihat dan bertemu dengan warga jemaat di wilayah tersebut. Tampak benar kerusakan parah atas bangunann-bangunan di sana akibat gempa bumi 6 Juli 2010.
Setelah 4 hari membagikan Alkitab dan Bagian-bagiannya kepada korban gempa bumi, tanggal 4 September 2010 Tim LAI kembali ke Serui dan menunggu kapal untuk kembali mengantar ke Jayapura.
Sumber: LAI