TEGAL (JATENG) - Rumor cukup panas soal bangunan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Kota Tegal, yang terbakar mulai pukul 19.00 WIB, Rabu (13/10), sengaja dibakar kelompok tertentu, dibantah keras. Bantahan keras itu disampaikan langsung pihak GKI Kota Tegal melalui calon pendeta Samuel Dian Pramana, dihadapan muspida, tokoh masyarakat, tokoh agama, majelis gereja, wartawan cetak dan elektronik, Kamis siang (14/10).
"Jadi saya bantah dan perlu diluruskan informasinya. Kebakaran gereja ini adalah murni karena korsleting listrik. Atau akibat hubungan arus pendek. Bukan karena dibakar seperti banyak rumor yang beredar di masyarakat," terang dia.
Dalam penjelasannya, Samuel awalnya menceritakan soal keberadaan dua teknisi yang dibawanya dari Kota Semarang. Kedua teknisi itu sebenarnya tengah memperbaiki posisi speaker di dalam gedung gereja itu dan selesai sekitar pukul 14.30 WIB, Rabu (13/10).
"Jadi bukan sedang memperbaiki komputer. Tapi hanya posisi speaker di dalam gedung. Juga saya perlu meluruskan, orang yang disebut sebagai penjaga malam, sebenarnya hanya jemaat biasa," terang dia didampingi Pendeta Priscilla Agustina S Salim Moesio STh.
Sekitar pukul 18.15 WIB, kurang lebih tujuh orang dari Yayasan Elkana yang merupakan pengelola TK Elkana menggelar rapat di ruang sebelah selatan bangunan utama. Tiba-tiba lampu listrik. Salah satu MCB coba dihidupkan tapi listrik tetap tak bisa menyala. Agar rapat tetap bisa dilaksanakan, kemudian penerangan ruangan menggunakan lampu darurat (Emergency Lamp).
Percikan Api
Saat rapat tengah berlangsung, tiba-tiba, salah seorang teknisi speaker melihat percikan bunga api kecil dari atap bangunan utama. Tak lama kemudian percikan itu berubah menjadi kobaran api dan cepat membesar sekitar pukul 19.15 WIB.
"Saya kemudian langsung menghubungi Unit Pemadam Kebakaran," terang Samuel didampingi dua teknisi speaker yang didatangkan dari Kota Semarang, Anton dan Udin.
Dia dan kedua teknisinya, juga telah diperiksa Sat Reskrim Polres Tegal Kota sebagai saksi. Tak lama kemudian secara bergiliran sembilan mobil unit pemadam kebakaran datang ke lokasi kebakaran. Namun amukan si jago merah telah menjulang tinggi dan meludeskan bagian dalam bangunan GKI Kota Tegal.
Kapolres Tegal Kota AKBP Kalingga Rendra Raharja SE mengatakan, dugaan kebakaran gereja itu bukanlah faktor kesengajaan. Sebab berdasar tiga saksi yang telah dimintai keterangan, penyebab kebakaran tersebut karena hubungan arus pendek listrik.
Untuk memperkuat bukti penyelidikan, kata dia, personel dari Tim Labfor Cabang Semarang telah datang ke lokasi bekas kebakaran. "Nah, dugaan sementara penyidik kami, kebakaran ini akibat hubungan arus pendek listrik. Untuk lebih jelasnya, kami juga sedang menunggu hasil kerja dari Tim Labfor Cabang Semarang," papar Kapolres Tegal Kota.
Wali Kota Tegal H Ikmal Jaya SE Ak mengatakan, rumor GKI Kota Tegal telah dibakar memang menyebar luas. Sebagai bukti, dia juga menerima telepon dari Wakil Wali Kota Solo yang menanyakan apakah benar GKI Kota Tegal dibakar.
"Saya memang menerima sejumlah pertanyaan ini. Rumornya sudah cukup meluas. Saya katakan dan tegaskan, kalau rumor ini tidak benar. Yang benar adalah karena ada konsleting listrik," tandas Wali Kota.
Sumber: Suara Merdeka