Friday 1 October 2010

Friday, October 01, 2010
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Sidang Majelis ke- XII Gereja Toraja, Klasis Maliwotu.
MALILI (SULSEL) - Sidang Majelis ke- XII Gereja Toraja, Klasis Maliwotu, Kabupaten Luwu Timur yang akan berlangsung dari tanggal 02-04 Setember 2010 di Jemaat Sikamase, Desa Lambarese, Kecamatan Burau, Lutim, Kamis (02/09) dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Luwu Timur, H. Muh. Thorig Husler, didampingi Ketua I BPS Gereja Toraja, Pdt. DR. JK. Parantean, Camat Burau, Muh. Salman, M.Si dan Kepala Desa Lambarese. Kegiatan sidang majelis klasis se Klasis Maliwotu kali ini diikuti oleh 30 Jemaat yang tersebar mulai dari Kecamatan Nuha, Wasuponda, Towuti, Malili, Angkona, Wotu dan Burau. Tema kegiatan adalah “ Mengasihi dengan perbuatan dan dalam kebenaran “.  Kegiatan diawali dengan persembahan parade lagu-lagu daerah dari pemuda Desa Lambarese, dibawah asuhan Yules Melope, yang membawakan tiga lagu daerah masing-masing Lagu Pamona, Toraja dan Makassar.
Ketua I Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja, Pdt. DR. JK. Parantean, dalam sambutannya mengatakan bahwa tujuan dari sidang majelis klasis ini adalah untuk membicarakan berbagai persoalan yang timbul yang selama ini dihadapi jemaat guna dicarikan solusinya,dimana hasil keputusan dari persidangan klasis ini nantinya akan dibawah pada Sidang  majelis Sinode Gereja Toraja yang akan berlangsung tahun 2011 mendatang di Tana Toraja.
Parantean juga menyinggung tentang peran Gereja Toraja dalam memberikan pelayanan kepada warga Gereja yang selama ini telah berjalan 36 Tahun, dimana peran ini dimainkan cukup bagus utamanya dalam menjalin kerjasama dengan pemerintah dimana jemaat gereja Toraja berada, termasuk di Luwu Timur.
Untuk itu, kata Parantean, Gereja tidak boleh mengasingkan diri dari lingkungannya dan juga tidak boleh diasingkan oleh lingkungan karena sejatinya gereja hadir utnuk melayani Jemaat dan masyarakat. Olehnya itu, Ketua I BPS GerejaToraja ini menitipkan warga GerejaToraja yang ada di Lutim kepada pemerintah daerah untuk selalu dilibatkan dalam setiap kegiatan  pembangunan di Luwu Timur.
Sementara itu, Wakil Bupati Lutim, H. Muh. Thorig Husler, dalam sambutannya mengatakan bahwa Pemerintah daerah menyatakan apresiasi yang tinggi terhadap kegiatan persidangan Majelis Gereja Toraja yang intinya untuk mengevaluasi bagaimana perkembangan dan strategi program pelayanan dalam internal Gereja Toraja selama ini yang nantinya akan dibawa ke Sidang Sinode.
Husler juga meminta agar program yang akan dihasilkan dalam sidang kali ini akan bersinergi dengan program–program pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah Luwu Timur.
Menyinggung tentang kondisi masyarakat Lutim yang sangat majemuk, mantan kadis PU Lutim ini meminta agar kemajemukan ini membuat masyarakat Lutim khususnya warga gereja Toraja terus memelihara kebersamaan dengan menciptakan kondisi aman di tengah masyarakat tanpa mempersoalkan perbedaan yang ada. Untuk itu, Husler meminta agar peran tokoh agama dan tokoh masyarakat sangat diharapkan untuk selalu memberikan pencerahan kepada ummatnya tentang pentingnya memelihara persatuan dan kesatuan.
“ Pemerintah daerah menaruh harapan besar di pundak bapak dan ibu pendeta, majelis gereja serta para tokoh-tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk setiap saat memberikan pencerahan kepada seluruh jemaat mengenai pentingnya memelihara persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat “ jelas Husler. 
 
Sumber:  luwutimurkab.go.id