Sunday, 17 October 2010

Sunday, October 17, 2010
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Tingkat Intoleransi Terhadap Gereja Semakin Tinggi.
JAKARTA - Tingkat intoleransi terhadap kehadiran gereja bahkan umat Kristen di daerah mayoritas Islam semakin tinggi saja. 

Hal itu terlihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Syarif Hidayatullah Jakarta yang dilakukan antara tahun 2001-2010.

Demikian juga kekuatan islamisme atau fundamentalisme Islam cenderung meningkat.
Menurut hasil penelitian itu, tingginya tingkat intoleransi keagamaan ini disimpulkan oleh PPIM punya korelasi positif dengan islamisme.

Intoleransi terhadap Kristen itu terlihat dari data lapangan yang menunjukkan tingkat penolakan terhadap umat non-muslim yang semakin tinggi. Presentasi masyarakat yang keberatan jika non-muslim membangun rumah ibadah pada 2008-2010 meningkat dari 51,4 % menjadi 57,8%. Begitupun keberatan jika non-muslim menjadi guru di sekolah umum pada periode yang sama naik dari 21,4 % menjadi 27,6 %.

Menurut mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Syafii Maarif, tingginya tingkat intoleransi itu diakibatkan oleh semakin menguatnya radikalisme di perkotaan.

"Sebenarnya jumlah mereka sangat sedikit. Tapi karena gerakan mereka di-expose secara besar-besaran, hal itu bisa mempengaruhi pendapat masyarakat," katanya namun ia tidak khawatir akan masa depan keIndonesiaan. (Tim PPGI)