Friday, 5 November 2010

Friday, November 05, 2010
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Doa Bersama Lintas Agama di Tuapejat, Mentawai.
TUAPEJAT (SUMBAR) - Doa bersama lintas agama di Tuapejat Kabupaten Mentawai, Sumatera Barat, Selasa sore diwarnai keharuan, ratusan umat Islam dan Kristiani meneteskan air mata, hanyut dalam bait doa yang dipandu tokoh agama masing-masing.
    
Ustadz Husni Nasirun dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cabang Mentawai saat memimpin doa untuk umat Islam, mengajak kaum Muslimin di Mentawai untuk selalu berserah diri kepada Allah SWT.
    
Dia memaparkan, manusia tidak mungkin akan mempunyai daya, dan manusia juga tidaklah mungkin mempunyai kekuatan, kecuali daya dan kekuatan itu datangnya dari Allah.
    
"Mari kita semua berdoa, agar musibah seperti ini tidak lagi menimpa tanah kita. Semakin kita tidak banyak ingat kepada Allah, semakin kita tidak pernah menjalankan apa yang Allah perintahkan, akan semakin banyak musibah menimpa kita. Tetapi semakin kita dekat kepada Allah SWT, maka Dia akan melindungi kita," kata Ustad Nasirun.
    
Sementara Pendeta Sinaga, pemimpin Gereja Patekosta di Indonesia (GPDI) Mentawai, mengajak umat Kristen di daerah itu selalu menunjukkan kasih kepada sesama. Mewujudkan rasa toleransi dan kebersamaan dalam membangun Mentawai di masa mendatang.
    
Acara doa bersama lintas agama yang digagas Wakil Bupati Mentawai, Yudas Sabaggalet ini berlangsung dalam kondisi yang sangat sederhana, tapi sedikitnya 400 umat Islam dan Kristen di Tuapejat yang ikut dalam doa tersebut mengikutinya dengan sangat khusyuk. Sepertinya mereka enggan beranjak dari tempat duduk masing-masing mengikuti doa sekaligus siraman rohani yang berlangsung dari pukul 16.00 sampai 17.30 WIB itu.
    
Ikut hadir dalam acara itu antara lain, Wakil Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet, Wakil Ketua DPRD Mentawai Nikanor Saguruk, dan beberapa anggota DPRD Mentawai, para kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di jajaran Pemkab Mentawai, serta para pemimpin agama dari Islam, Katolik dan beberapa pemimpin gereja Kristen di Kabupaten Mentawai. 

Sumber: Antara