JAYAPURA (PAPUA) - Perayaan Ibadah HUT GKI Tanah Papua ke 54Tahun, Jemaat GKI Sion Dok VII Selasa (26/10) dipimpin oleh Pdt Grace Baransano, diperingati dengan hikmat.
Ibadah perayaan yang mengambil thema "Gereja yang Bertumbuh" diawali dengan doa tentang perjalanan Gereja GKI Tanah Papua yang dibawakan oleh seorang majelis.
Pdt Grace Baransano dalam khotbanya yang diangkat dari Injil Markus 4:26-34 menegaskan bahwa khotbah yang disampaikan oleh Yesus Kristus adalah tentang contoh dari kehidupan kontekstual jemaat ketika itu sebab saat itu kehidupan jemaat di Israel saat itu adalah masyarakat agraris. DIsinilah dikedepankan hukum menabur dan menuai yang ditekankan Firman Tuhan dimana setiap orang dituntut menghasilkan benih yang baik.
Firman Tuhan menyatakan bahwa Kerajaan Allah berbeda dengan pengertian umum bahwa benih yang identik dengan Firman dan penabur yang diibaratkan sebaga orang yang memberitakan injil, maka dalam 53 tahun usia GKI Tanah Papua dalam pelayanan dan pengabdian adalah sebuah usai yang dewasa yang merupakan kesempatan yang disediakan oleh Tuhan untuk diambil bagiannya dalam karya penyelamatan manusia oleh Allah.
"kita tengok kembali sejarah bangsa papua, semua yang terjadi karena keajaiban Tuhan dan 54 tahu adalah usia yang panjang, sehingga apakah pada usia ini Gereja atau jemaat Tuhan sudah bertumbuh dan berbuah ataukah belum berbuat apa-apa?" tegasnya dihadapan ratusan Jemaat yang mengikuti ibadah.
Terkait hal itu, ia mengajak semua anggota jemaat agar perayaan 25 Oktober bukan dianggap sebagai kebiasaan tetapi dianggap sebagai refleksi, apakah setiap Warga GKI telah menjadi benih yang bertumbuh dan berbuah dengan baik ataukah belum.
Ibadah perayaan Hut ke-54 GKI Tanah Papua yang dirayakan pada 26 Oktober tahun ini dirayakan dengan sederhana dan di laksanakan di tiap-tiap Klasis dan Jemaat yang tersebar di penjuru tanah Papua. dari Sorang hingga Merauke. sedang di Jayapura, tidak terlihat aktifitas yang berarti yang menandakan adanya perayaan ini kecuali adanya penetapan hari libur.
Gereja GKI tanah Papua yang berdiri pada tanggal 26 Oktober 1956 di Hollandia Binnen atau kini disebut Abepura adalah hasil dari pergumulan orang-orang Kristen pribumi yang ada di papua yang menginginkan adanya persekutuan yang teguh setelah sebelumnya perhimpunan wakil-wakil jemaat kristen yang bersidang dalam proto sinode di Serui pada tanggal 13-24 September 1954 yang kemudian menghasilkan suatu keputusan bulat untuk menghimpun seluruh umat Kristen di tanah papua dalam suatu persekutuan Gerejawi. yang diberi nama Gereja Kristen Injili di Tanah Papua.
Sumber: Kabargereja