illustrasi |
KUPANG (NTT) - Bangunan gereja Paroki St. Yosef Pekerja Penfui-Kupang segera dirubuhkan. Sebagai gantinya, sedang dibangun sebuah gereja baru dengan ukuran yang lebih besar di lokasi yang sama.
Pembongkaran gereja lama ditandai dengan pemindahan Sakramen Maha Kudus dan barang-barang kudus lainnya keluar dari gereja tersebut, usai misa kedua, Minggu (31/10), sekitar pukul 09.30 wita. Barang-barang tersebut ditakhtakan sementara di sebuah ruangan di pastoran.
Pemindahan berlangsung dalam sebuah prosesi kecil yang dipimpin Pastor Paroki St.Yosef Pekerja Penfui, Romo Florens Maxi Un Bria, Pr, didampingi Romo Dominikus Faot, Pr.
Banyak di antara umat yang mengikuti misa kedua, termasuk Romo Maxi, meneteskan air mata. Mereka sedih mengenang gereja tersebut. Betapa tidak, selama bertahun-tahun umat telah menjadikan gereja tersebut sebagai tempat berdoa dan merayakan ekaristi dan sakramen-sakramen lainnya. Mereka telah merasakan hubungan yang akrab dengan Tuhan dan sesama umat di tempat itu.
Dewan Pastoral Paroki Penfui dan seluruh umat sudah sepakat untuk membangun gereja baru yang lebih besar di lokasi tersebut, karena gereja lama tidak bisa menampung lagi umat yang jumlahnya terus meningkat di paroki tersebut.
Pembangunan gereja baru sudah dimulai. Saat ini tiang-tiang luarnya sudah berdiri. Besi-besi rangka sudah tersedia di halaman gereja. Setelah gereja lama dirubuhkan, pembangunan gereja baru dilanjutkan.
Seluruh pembangunan gereja tersebut mengandalkan swadaya umat. Berkaitan dengan itu, pastor paroki setempat sedang menggalakkan program "GESER" (Gerakan Seribu Rupiah). Setiap umat di paroki tersebut diminta untuk menyisihkan seribu rupiah setiap hari untuk gereja.
Dalam berbagai kesempatan, Romo Maxi mengatakan, semangat dasar dari program ini bukan uang, melainkan pembentukan karakter, yakni kebiasaan untuk memberi. Kalau program ini jalan, maka uang yang terkumpul akan digunakan untuk membangun gereja dan kapela-kapela di paroki tersebut.
Menurut jadwal, paling lambat tanggal 5 November 2010, seluruh bangunan gereja lama sudah dirubuhkan. Sambil menunggu selesainya gereja baru, umat menggunakan gereja darurat di halaman SDK St. Arnoldus Penfui, yang akan mulai dibangun Senin
Pembongkaran gereja lama ditandai dengan pemindahan Sakramen Maha Kudus dan barang-barang kudus lainnya keluar dari gereja tersebut, usai misa kedua, Minggu (31/10), sekitar pukul 09.30 wita. Barang-barang tersebut ditakhtakan sementara di sebuah ruangan di pastoran.
Pemindahan berlangsung dalam sebuah prosesi kecil yang dipimpin Pastor Paroki St.Yosef Pekerja Penfui, Romo Florens Maxi Un Bria, Pr, didampingi Romo Dominikus Faot, Pr.
Banyak di antara umat yang mengikuti misa kedua, termasuk Romo Maxi, meneteskan air mata. Mereka sedih mengenang gereja tersebut. Betapa tidak, selama bertahun-tahun umat telah menjadikan gereja tersebut sebagai tempat berdoa dan merayakan ekaristi dan sakramen-sakramen lainnya. Mereka telah merasakan hubungan yang akrab dengan Tuhan dan sesama umat di tempat itu.
Dewan Pastoral Paroki Penfui dan seluruh umat sudah sepakat untuk membangun gereja baru yang lebih besar di lokasi tersebut, karena gereja lama tidak bisa menampung lagi umat yang jumlahnya terus meningkat di paroki tersebut.
Pembangunan gereja baru sudah dimulai. Saat ini tiang-tiang luarnya sudah berdiri. Besi-besi rangka sudah tersedia di halaman gereja. Setelah gereja lama dirubuhkan, pembangunan gereja baru dilanjutkan.
Seluruh pembangunan gereja tersebut mengandalkan swadaya umat. Berkaitan dengan itu, pastor paroki setempat sedang menggalakkan program "GESER" (Gerakan Seribu Rupiah). Setiap umat di paroki tersebut diminta untuk menyisihkan seribu rupiah setiap hari untuk gereja.
Dalam berbagai kesempatan, Romo Maxi mengatakan, semangat dasar dari program ini bukan uang, melainkan pembentukan karakter, yakni kebiasaan untuk memberi. Kalau program ini jalan, maka uang yang terkumpul akan digunakan untuk membangun gereja dan kapela-kapela di paroki tersebut.
Menurut jadwal, paling lambat tanggal 5 November 2010, seluruh bangunan gereja lama sudah dirubuhkan. Sambil menunggu selesainya gereja baru, umat menggunakan gereja darurat di halaman SDK St. Arnoldus Penfui, yang akan mulai dibangun Senin
Sumber: Pos Kupang