CIKAMPAK (SUMUT) - Pesta ulang tahun perak GKPI Jemaat Cikampak, Kecamatan Torgamba, Labuhanbatu Selatan (27 Oktober 1985 – 27 Oktober 2010) dirayakan dengan meriah, Minggu (31/10) dihadiri 800-an jemaat dari 13 ‘pagaran’ dan gereja-gereja tetangga.
Pesta diawali dengan kebaktian Minggu, Bishop GKPI Pdt P Sipahutar MTh dalam khotbahnya menekankan kepada jemaat agar meningkatkan penyembahan dan persembahan yang baik, dari hati yang tulus.
Harta, kekuatan dan kerja keras tidak akan membuat manusia terberkati, tetapi juga harus menyediakan waktu untuk menyembah Tuhan pada hari Sabat dan memberikan persembahan sesuai dengan berkat yang diterima. Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah-sebab Ia (Tuhan) memberikannya (berkat) kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur (Maz 127:3).
Dalam kebaktian juga dilaksanakan peletakan batu “Ojahan” sekaligus penandatangan prasasti oleh Bishop GKPI disaksikan Pdt DP Simanjuntak, Pdt Sy Aritonang, Pdt K Br Siboro STh, Pdt S Nainggolan, Pdt GP Panjaitan, guru huria dan jemaat. Selanjutnya dilaksanakan pemotongan kue ulang tahun oleh Bishop dan diberikan kepada perwakilan jemaat dari masing-masing kalangan.
Usai kebaktian acara dilanjutkan dengan lelang untuk pengumpulan dana, makan bersama dan diselingi dengan tor-tor dari masing-masing pagaran. Hadir dalam acara tersebut, perwakilan dari gereja tetangga HKBP, Katolik, Metodis, GPI, GPDi, jemaat GKPI dan anggota Polsek Torgamba.
Panitia Pesta Ulang tahun menyerahkan ulos sebagai cenderamata kepada tokoh pendiri Gereja GKPI Cikampak yang hadir. Bishop “mangulosi” St P Panggabean, St O Sitorus, St M Lbn Tobing, St A Situngkir, J Situngkir, Ny OB Manullang br Gultom, Ny St R Hutasoit br Purba, Pdt S Nainggolan.
Ketua panitia pesta perak St W Silaban menerangkan kepada SIB, berdirinya GKPI Cikampak, sejak jemaat GKPI merayakan kebaktian Minggu pertama kali tanggal 27 Oktober 1985 di rumah (Op Parulian) St O Sitorus dipimpin Pdt S Nainggolan berlangsung hikmat yang dihadiri 35 jemaat.
Selesai acara gereja dibentuk pengurus untuk pertapakan gereja. Gereja dibangun dengan ukuran 7×10 meter di atas tanah seluas 600 meter persegi dan selesai 21 Desember 1985, hingga sekarang luas pertapakan gereja 1224 meter persegi. “Pendeta Resortnya, Pdt GP Panjaitan yang juga sebagai Korwil Labuhanbatu, ujar M Silaban. (Harian Sib)