Saturday 25 December 2010

Saturday, December 25, 2010
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Gedung OPP Bekasi Jadi Tempat Misa Natal HKBP Ciketing.
BEKASI (JABAR) - Misa natal di gedung OPP Jalan Khairil Anwar Kota Bekasi yang menjadi tempat ibadah sementara jemaat Huria Kristen Batak Protestan setelah rencana pendirian gereja di Pondok Timur Indah belum memiliki izin berlangsung lancar.

"Ada sekitar ratusan jemaat gereja yang datang pada misa natal, yang dilaksanakan satu kali kebaktian," kata Erikman, seorang pengurus gereja, Sabtu.

Misa natal dimulai pukul 10.00 WIB dengan acara perjamuan kudus dengan perjamuan kudus serta siraman Firman Tuhan yang disampaikan oleh pendeta Natan Siburian.

Di lokasi terlihat beberapa aparat mengamankan jalannya acara kebaktian. Sejak lokasi tersebut digunakan sementara sampai izin dipenuhi, setiap minggu selalu dipakai untuk kebaktian.

"Kita merasa senang pelaksanaan ibadat berjalan lancar dan ramai. Sejak dipindah ke OPP tidak ada persoalan lagi," ujarnya.

Khotbah natal disampaikan pendeta Natan dalam bahasa Batak diselingi bahasa Indonesia.

Dalam ceramahnya ia meminta jemaat menjaga kebersamaan dan kerukunan dengan sesama warga lainnya.

"Ciptakan kondisi yang baik dan hiduplah dengan rukun bersama warga," ujarnya sambil meminta jemaat meneladani hikmat pelaksanaan misa natal.

Selain itu, Pendata Natan yang juga seorang perwira di Mabes TNI itu meminta agar jemaat menjaga kondisi lingkungan dengan berperilaku hidup sehat.

Ia meningatkan agar jemaat bisa menciptakan Bekasi yang sehat dengan menjaga kebersihan lingkungan serta kelestarian alam melalui penanaman pohon.

Lokasi peribadatan di OPP merupakan hasil kesepakatan antara Pemkot Bekasi, Pemprov Jawa Barat dan umat beragama terkait penolakan warga sekitar Pondok Timur Indah untuk pendirian tempat ibadah sesuai ketentuan SKB tiga mentri.

Manorangi Siahaan dari HKBP Ciketing, Jumat sore tadi mengatakan kepada ANTARA News, bahwa sejak bentrok sosial September lalu, gereja itu menggunakan gedung fasilitasi dari pemerintah daerah untuk kegiatan peribadatan mereka, termasuk natal.

Siahaanpun menampik kabar bahwa mereka menggunakan gedung kementerian sosial Bekasi untuk perayaan natal nanti.

"Berita itu tidak benar, kami menggunakan gedung OPP ini untuk natal," tandasnya.

Dia memaparkan, gedung kementerian sosial Bekasi hanya digunakan HKBP untuk sekolah minggu sore anak-anak dalam menyambut natal pada 16 Desember lalu.

"Kami sewa gedung itu hanya untuk satu hari," tambahnya.

Gedung OPP ini hanya cukup menampung 200 orang, padahal jemaat HKBP sendiri mencapai 600 orang. Akibatnya, anggota jemaat menyediakan kursi duduk hingga luar halaman.

Siahaan mengakui pihaknya tidak mempunyai dana yang cukup untuk menyewa gedung yang besar lagipula mereka mengharapkan pemerintah daerah segera menyelesaikan perijinan rumah ibadah di Pondok Timur Indah.

Selain kecil, jarak gedung ke perumahan HKBP di Perumahan Pondok Timur Indah sangat jauh, yaitu sekitar 30 km.

"Saya sangat prihatin, cobalah Anda lihat sendiri," katanya.

Meski begitu dia menegaskan keadaan memprihatinkan ini tidak membuat jemaatnya hilang semangat untuk menggelar Natal di gedung itu. sebaliknya mereka secara sederhana akan menggelar acara dengan khidmat.

Mereka hanya mempersipkan pohon cemara natal, mimbar sederhana, sebuah keyboard dan tulisan selamat natal, ditambah bangku seadanya namun ini pun tetap tidak memenuhi kuota jemaat yang ada.

Di balik itu semua, Manorangi Siahaan mengaku cukup tenteram katrena sejak kasus penusukan itu, jemaat HKBP dan masyarakat setempat tidak lagi bersitegang.

"Tidak ada masalah memang dari awal. Kami tidak mencari masalah, kami hanya ingin beribadah," katanya.

Sumber: Antara