Thursday, 2 December 2010

Thursday, December 02, 2010
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) Beri Penyuluhan Tentang HIV/AIDS.
JAKARTA - Peningkatan jumlah kasus HIV/AIDS di Indonesia mendorong sebuah kelompok di bawah Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) memberikan program penyuluhan di wilayah lokalisasi, penjara, sekolah-sekolah Katolik dan paroki di wilayah keuskupan.

Ignatius Haryadi, ketua Badan Komunikasi Narkotika dan Pelayanan AIDS di KAJ mengatakan para tahanan dan PSK menyambut baik inisiatif mereka dan bahkan meminta mereka untuk secara rutin mengunjungi dan memberikan mereka bimbingan.

Sebagai seorang dokter, Ignatius sudah seringkali memberikan program penyuluhan selama beberapa tahun terakhir.

“Kami memberi program kepada para tahanan dua kali setahun, tiga kali setahun kepada para pekerja seks komersil dan sekali sebulan kepada para siswa,” kata Ignatius.
Kelompok ini sudah bekerja sama dengan Forum Pelayanan Penjara KAJ dan Persatuan Dokter Katolik dalam menjalankan program serupa.

Grup tersebut juga memberikan penyuluhan sekali sebulan kepada anak muda Katolik di paroki-paroki. “Kami mengajar mereka cara mencegah HIV/AIDS, karena kami ingin agar mereka menjadi kader penerus kami dalam memberikan pelayanan serupa kepada orang lain,” kata Ignatius.

Untuk memperingati Hari AIDS Dunia tanggal 1 Desember, anggota beberapa organisasi melakukan kampanye di Bundaran Hotel Indonesia di Jakarta. Mereka membagi-bagikan pamflet berisi informasi tentang bahaya HIV/AIDS.

“Kami menyelenggarakan kampanye seperti ini agar orang menyadari bahaya HIV/AIDS. Kasus penderita HIV/AIDS setiap tahun mengalami peningkatan,” kata direktur eksekutif Green Edelweiss Foundation, Ahmad R. Subing, yang menjadi salah satu peserta.

Menteri Pendidikan Nasional, Mohammad Nuh mengatakan informasi tentang HIV/AIDS akan diintegrasikan dalam mata pelajaran sekolah, termasuk agama, sosiologi dan biologi.

Menurut Nuh, hingga bulan November, terdapa 21.770 pengidap HIV/AIDS di Indonesia, dari dari jumlah tersebut 10.471 orang adalah anak muda berusia 20-29 tahun.

Sumber: Cathnews Indonesia