KUPANG (NTT) - Menurut rencana, 12 anak korban asal Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), akan dikembalikan ke kampung halamannya hari ini dari Jakarta. Anak-anak itu dibawa tanpa seizin orangtuanya ke Jakarta setelah diiming-imingkan akan disekolahkan hingga ke perguruan tinggi secara gratis.
Namun, keberangkatan anak-anak itu memicu kecemasan para orangtua karena mereka menghilang dari rumah tanpa pemberitahuan. Bupati Timor TTS Paul Victor Mella ketika dihubungi per telepon, Kamis (2/12) petang memastikan hal itu.
Secara terpisah, Ketua Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Dr Eben Nuban Timo meminta pemerintah dan pihak yang berwenang mengusut tuntas kasus dugaan trafficking tersebut dan diproses sesuai hukum yang berlaku.
Ia mengimbau warga masyarakat pedesaan, agar tidak mudah tergiur rayuan, bujukan dan iming-iming orang-orang yang mungkin saja calo tenaga kerja yang bergentayangan hingga ke pelosok desa. Tetapi terlebih dahulu harus berkoordinasi dengan pemerintah, gereja dan perusahaan pengerah tenaga kerja resmi, sehingga kasus serupa tidak terulang kembali.
Sumber: Suara Pembaharuan