Saturday, 25 December 2010

Saturday, December 25, 2010
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Misa Natal di Gereja Purbowardayan Pakai Bahasa Jawa Halus.
SOLO (JATENG) - Diah Retno (25), seorang jemaat Gereja Katolik Purbowardayan Surakata, mengaku tak mengerti pesan Natal yang disampaikan Romo Eka Santoso.

Sesekali ia tampak bingung dan bertanya kepada orang tuanya beberapa kata yang asing di telinganya. Maklum saja, ini pertamakali ia mengikuti Misa Natal pakai bahasa Jawa Krama Inggil (bahasa Jawa halus). "Jujur, saya bingung," ujarnya ketika ditemui usai prosesi misa.

Ia menambahkan, meski dalam kesehariannya ia menggunakan bahasa Jawa, bahasa yang ia gunakan bahasa Ngoko (bahasa Jawa kasar).

Namun, secara umum ia mengaku mengerti isi dari pesan Natal dan tetap mengikuti misa dengan khusyuk. Ia pun tertarik untuk belajar bahasa Jawa krama inggil. "Saya ingin jadi pambiyoworo (pembawa acara berbahasa Jawa)," ujar perempuan muda asal Pucang Sawit Surakarta itu.

Afrida Henry (30), jemaat lain juga mengaku hanya mengerti inti dari pesan Natal ini. Bahasanya membingungkan, tapi intinya saya tahu," katanya.

Dia mengaku terbantu dengan adanya buku yang memuat isi pesan Natal beserta terjemahannya. "Sesekali saya baca buku, sekalian belajar sedikit-sedikit," tambahnya.

Sumber: Tribun