Wednesday 22 December 2010

Wednesday, December 22, 2010
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Pemuda Gereja di Manado Prihatin Kasus Perampokan dan Penganiayaan Didepan Gereja Katedral Manado.
MANADO (SULUT) - Kasus perampokan disertai penganiayaan yang terjadi di halaman Gereja Hati Tersuci Maria Katedral, Jalan Sam Ratulangi Manado, Senin (20/12) lalu, mengundang keprihatinan dari tokoh pemuda gereja di Sulut.

Ketua Pemuda Katolik Komda Sulut Julius Tumilantouw SE dan Ketua Pemuda Sinode GMIM Pnt Billy Lombok mendesak aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini.

Kepada harian ini, Selasa (21/12) kemarin, Tumilantouw mengatakan, tindakan yang dilakukan para pelaku terhadap Maria Yulistiawati (39) merupakan tindakan yang tidak berperikemanusiaan. “Pemuda Katolik Sulut mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini. Tangkap dan proses hukum para pelaku kejahatan tersebut,” tegas Tumilantouw.

Pihaknya juga mengharapkan masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi melainkan menyerahkan sepenuhnya kepada kinerja kepolisian dalam mengusut tuntas kasus ini. “Namun tentunya masyarakat juga harus tetap waspada serta membantu pihak pemerintah dan kepolisian dalam menciptakan keamanan dan ketertiban di Sulut, khususnya menjelang dan saat perayaan Natal dan Tahun Baru,” ajaknya.

Lebih jauh, Tumilantouw mengajak seluruh kader Pemuda Katolik di Sulut untuk ikut membantu pemerintah dan pihak kepolisian menjaga keamanan dan ketertiban dalam perayaan Natal dan Tahun Baru tersebut.

Senada juga dikemukakan Lombok. Ia mendesak pihak kepolisian mengusut tuntas kasus ini dengan menangkap pelakunya dan memroses secara hukum yang berlaku “Pemuda GMIM mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

Kasus tersebut merupakan masalah yang harus segera diselesaikan. Jangan sampai ada oknum yang sengaja merusak ketertiban dan ketenteraman di Sulut,” paparnya.

Lebih jauh, Lombok mengingatkan bahwa pada bulan Desember menjelang hari Natal dan Tahun Baru ini, di Sulut akan terjadi lonjakan pengunjung. “Kami berharap pemerintah dan polisi tetap siaga, apalagi mendapati orang asing tanpa identitas.

Kami juga mendesak kepolisian agar menindak tegas segala bentuk premanisme, sejalan dengan pembentukan RSN (Relawan Sulut Nyaman) yang didukung oleh seluruh elemen kepemudaan Sulut,” tandasnya.

Seperti diketahui, Senin (20/12) lalu, warga Manado dihebohkan dengan aksi perampokan di siang bolong dengan menggunakan senjata tajam yang terjadi di kawasan Jalan Sam Ratulangi, tepatnya di halaman Gereja Katedral Hati Tersuci Maria Manado.

Selain berhasil menggondol uang Rp 150 juta, perampokan dengan menggunakan sepeda motor ini juga melukai Maria Yulistiawati (39) yang kini menjalani pera-watan intensif di RS Prof dr RD Kandou.

Sumber: Harian Komentar