Friday 31 December 2010

Friday, December 31, 2010
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Pemuda sinode Gereja Masehi Injil di Halmahera (GMIM) Minta Masyarakat Tidak Terprofokasi.
TOBELO (MALUT) – Pemuda sinode Gereja Masehi Injil di Halmahera meminta masyarakat tidak perlu resah dengan maraknya sms-sms bernuansa sara yang bertujuan merusak kerukunan umat beragama di halmahera utara.

Ketua Pemuda sinode GMIH, Pdt Ronny sumtaki mengatakan pemuda gereja harus mampu menenangkan masyarakat. Menurutnya pemuda gereja seharusnya memberikan penjelasan ke masyarakat bahwa isu-isu sara yang dihembuskan melalui sms sama sekali tidak benar.

Sumtaki juga mengungkapkan, masyarakat tidak perlu menanggapi isu-isu sara yang dikirim lewat pesan singkat ke ponsel warga halmahera utara. Kata dia, sms-sms hasutan itu merupakan pekerjaan orang-orang yang ingin merusak kerukunan umat beragama di daerah ini.

“sebaiknya masyarakat fokus saja ke pekerjaan mereka masing-masing, kalo terima sms-sms hasutan dihapus saja atau lapor ke polisi”tegas ketua pemuda sinode GMIH Ronny sumtaki.

Ronny sumtaki menuturkan pemuda di masing-masing gereja harus tetap waspada, meski begitu menurutnya pemuda juga harus aktif menenangkan masyarakat agar tidak terpancing dengan isu-isu yang merusak perdamaian yang selama ini susdah tercipta.

Dia juga menegaskan pemuda bersama warga jemaat yang lain harus mampu menjaga kedamaian dan kerukunan antara umat bergama.

Ketua pemuda sinode GMIH ini menegaskan toleransi antara umat beragama penting untuk terus dijaga selain itu rasa saling percaya antar umat juga perlu dipelihara.

Nyaris Mengungsi
Sebagaimana diketahui menjelang perayaan natal dan tahun baru, Warga desa toguli kecamatan tobelo barat nyaris mengungsi ke kota ternate akibat terpengaruh sms hasutan yang bernuansa sara.

Kepala satuan lalu lintas polres halmahera utara AKP.Robert A.D Wasia mengatakan dirinya langsung menemui warga desa toguli setelah dirinya mendapatkan kabar ada warga yang berniat mengungsi akibat terpengaruh sms-sms hasutan.

Robert wasia mengungkapkan bahwa dirinya bersama kepala desa langsung menenangkan warga dan meminta warga tidak perlu mengungsi ke ternate.

“tanggal 25 desember malam saya langsung ke desa tersebut setelah ada kabar, ada warga yang berniat mengungsi ke tenate”ujar Kasatlantas polres halmahera utara AKP.Robert A.D Wasia.

Menurut Robert gencarnya sms-sms bernuansa sara membuat warga di desa toguli mulai resah dan berniat keluar dari desa tersebut.

“bersama kepala desa setempat, malam itu juga saya sudah jelaskan ke warga kalo sms-sms itu sama sekali bohong,”ungkap robert. Dia juga menegaskan sudah meminta warga agar tidak mengungsi dan tetap saja tinggal di desa mereka.

Polisi menurut robert AD.Wasia menjamin tidak akan ada kerusuhan seperti yang ditulis dalam sms hasutan tersebut. “Polisi menjamin semuanya akan aman”kata Robert. Dia juga meminta masyarakat bersama-sama menjaga kedanmaian dan ketertiban di desa masing-masing.

AKP.Robert A.D Wasia juga menghimbau warga agar tidak mudah terpengaruh dengan sms-sms gelap tersebut. Menurut Robert, sikap panik warga yang mengungsi keluar daerah jugstru akan memperkeruh suasana dan meresahkan masyarakat.

“sms-sms itu sama sekali tidak benar, itu bohong sama skali. Warga sebaiknya tetap tenang dan tidak terpengaruh” tegas

Kepolisian Halmahera Utara menjamin apa yang ditulis di sms-sms tidak benar. Kepolisian halmahera utara meminta masyarakat langsung menghapus dan tidak mengirimkan lagi ke orang lain jika menerima sms yang bernuansa provokasi antara umat beragama.

Sumber: Tobelo