JAYAPURA (PAPUA) – “Kelahiran Yesus membawa kesukaan besar bagi seluruh bangsa” sepenggal kalimat yang indah dan sarat makna ini merupakan pertanda bahwa Sang Juruselamat datang kedunia dengan satu tujuan yakni memberi keselamatan, jaminan, sukacita, kedamaian , kesejahteraan dan kasih yang besar kepada tiap orang didunia tanpa memandang suku dan budaya.
Hal ini pula yang telah menjadi bagian yang selalu dirasakan oleh Gereja Kemah Injil di Tanah Papua (KINGMI) Jemaat Kalvari Tasangkapura.
Gereja yang telah berumur 39 tahun ini merayakan sukacita Natal bersamaan dengan hari ulang tahun Jemaat pada hari Senin malam (21/12) di gedung gereja KINGMI Kalvari, Jl Bukit no.7 Tasangkapura.
“Damaikan diri ini” yang dinyanyikan oleh Delila Dorkas Lewaroy membuka syadhu nya nuansa natal. Suasana bertambah indah dengan kem unculan dari paduan suara pemuda dan pemudi gereja yang berjalan secara teratur dan perlahan dari pintu depan gereja menuju altar Ibadah.
Ibadah di lanjutkan dengan puji-pujian oleh komisi pemberdayaan perempuan, Jemaat Kingmi Kalvari kemudian dilanjutkan dengan prosesi penyalaan lilin natal oleh beberapa orang, yakni perwakilan Sinode Kingmi Papua Pdt Samuel Karubaba, Perwakilan Klasis Jayapura Kota, Gembala Sidang Jemaat Kingmi Kalvari, Perwakilan Komisi Kaum Bapak, Perwakilan Komisi Pemberdayaan Perempuan, Komisi Pemuda dan Pemudi dan Komisi Kaum Remaja dan Sekolah Minggu.
Acara dilanjutkan dengan fragmen natal satu babak diperankan oleh para pemuda dan kaum remaja dengan judul “damai yang hilang” yang menggambarkan tentang pencarian seorang manusia terhadap kedamaian di dunia yang fana, yang akhirnya dapat tercapai dengan terang kasih Kristus.
Usai fragmen, Pdt Marthen Mauri yang menjadi gembala sidang jemaat, memimpin khotbah perenungan natal yang menekankan agar dalam menghadapi pengaruh dunia, umat Kristen janganlah takut sebab Yesus Kristus yang adalah Tuhan dan Juru Selamat telah datang dan menyelamatkan semua umat manusia.
Ia juga menekankan bahwa Tuhan datang kedunia bukan untuk menyelamatkan orang yang berfokus pada kepentingan dan kesenagan sendiri dan tidak peduli pada Tuhan, namun pada orang-orang yang hina dan tidak layak, tetapi orang-orang tersebut mempunyai hati yang rindu dan terpaut pada Tuhan.
Kristus sendiri telah menjamin bahwa ia menyelamatkan semua orang tampa terkecuali asal orang tersebut menyerahkan kekuatiran serta mengimani segala Firman yang diberikanNya. “Menjadi anak Tuhan yakni menyerahkan segala kekuatiran pada Tuhan sebab janji Tuhan sangatlah Indah“ ucapnya menutup khotbah.
Usai ibadah natal, acara dilanjutkan dengan prosesi HUT Jemaat Kingmi Kalvari Tasangkapura yang diawali dengan laporan dari Ketua Panitia Natal dan Hut ke 39 KINGMI Kalvari, Bpk Hotni Tebay disambung dengan sambutan dari Gembala Sidang . Kemudian prosesi pemotongan Kue
Ulang Tahun oleh Gembala Sidang ditemani oleh perwakilan komisi-komisi.
Acara diakhiri dengan pemberian bingkisan kepada para hamba Tuhan dan para pelayan yang selama ini telah melayani bagi gereja Kingmi Jemaat Kalvari.
Saat ditemu usai ibadah, Pdt Marthen Mauri menyatakan bahwa Jemaat Kingmi Kalvari merupakan jemaat mandiri yang awalnya pada tahun 1971 merupakan pos PI dari Gereja Rehobot Jayapura yang pada awalnya menggunakan rumah keluarga besar Mauri di Tasangka sebagai tempat ibadah dengan gembala pertama yakni Pdt Roberth Mauri “Sudah ada sembilan gembala yang menjadi pelayan di gereja ini” ujarnya.
Pada tahun 1976 pos Pekabaran Injil tersebut berpindah tempat ibadah ke Youth Centre yang terletak tidak jauh dari lokasi gereja kini. Hingga kemudian pada bulan September 1981 gedung yang ditempati hingga kini diresmikan oleh sinode Kingmi/GKII.
Sumber: KabarGereja