Thursday 2 December 2010

Thursday, December 02, 2010
2
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Teror Bom Jelang Pelantikan Bupati Klaten, Dua di Pos Polisi dan Satu di Gereja.
KLATEN (JATENG) - Sehari menjelang pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Klaten, kemarin (1/12) aparat kepolisian disibukkan dengan ditemukannya tiga bom Molotov di tiga lokasi berbeda. Dua bom molotov buah berada di pos polisi Terminal Delanggu dan pos polisi dekat Rumah Sakit Islam Klaten. Sedangkan satu bom lagi ditemukan di sekitar gereja di daerah Polanharjo.

Informasi di lokasi kejadian menyebutkan, untuk bom molotov di pos polisi Terminal Delanggu (Desa Karang, Delanggu) ditemukan kali pertama kali oleh petugas kebersihan yang biasa menyapu sekitar pos pukul 06.30. Ketika melihat ke dalam pos polisi, ternyata ada kardus dan di dekatnya terdapat batu baterai, kabel detonator, dan timmer.

‘’Ada bensin yang dimasukkan dalam kemasan plastik air mineral. Jumlahnya ada lima, sementara di dekatnya ada kardus,” ujar Sumanto, 34, seorang mata yang ada di lokasi kejadian.

Di tempat lain, di pos polisi dekat RSI Klaten yang berada di Jalan Solo-Jogja juga ditemukan barang sejenis. Penemuan pertama kali oleh anggota Satlantas Polres Klaten yang akan bertugas di pos tersebut.

Kali ini, kardus, bensin, detonator, timmer dan kabel ditaruh di dalam pos dengan posisi dekat meja. Kejadian itu kemudian di laporkan ke Mapolres Klaten yang dilanjutkan ke tim penjinak bom Brimob yang bermarkas di Solo Baru, Sukoharjo.

Selang beberapa menit kemudian, tim penjinak bom datang ke lokasi untuk menjinakan bom molotov tersebut. Tidak membutuhkan waktu lama, karena jaringan bom tersebut masih terbilang mudah untuk diurai.
Selesai mengatasi dua bom tersebut, polisi kembali dikejutkan dengan adanya laporan bom molotov yang ada di sebuah gereja di Kecamatan Polanharjo. Hanya bedanya di lokasi yang ketiga ini tidak dilengkapi timmer. 

Belum jelas motif tentang ditaruhnya bom molotov yang diduga dilakukan pada malam hari tersebut. Kapolres Klaten AKBP Agus Djaka Santosa saat dimintai konfirmasi, enggan untuk berkomentar. Dia meminta untuk menanyakan kasus ini ke Polda Jawa Tengah.

“Saya tidak berwenang untuk memberi keterangan tentang masalah ini. Karena yang menangani Polda Jateng. Yang jelas itu bukan kewenangan saya untuk menyampaikan keterangan apa pun,” ujarnya.

Agus juga bungkam saat ditanya apakah ada kaitannya dengan pelantikan bupati dan wakil bupati yang akan berlangsung pada (2/12) hari ini. Dia mengaku saat ini sedang fokus pada pengamanan acara pelantikan, karena kasus tersebut sudah ditangani Polda.

“Lihat sendiri, saya memimpin persiapan pengamanan. Kami akan all out untuk mengamankan acara pelantikan. Ada 800 personel yang diterjunkan ada acara besok (hari ini, Red). Semua tamu akan menjalani pemeriksaan sesuai prosedur pengamanan,” tambahnya. 

Sumber:  RadarJogja