BADUNG (BALI) - Jika penjor atau semacam bambu hias selalu mewarnai perayaan hari raya umat Hindu, namun dalam perayaan natal ini, umat Kristiani di Kelurahan Dalung, Badung pun juga melakukan hal serupa. Sejak hari Kamis (23/12/2010) mereka telah beramai-ramai memasang penjor di halaman depan rumah mereka.
Bagi warga Kristiani di wilayah ini, memasang penjor atau “menjor” merupakan tradisi yang sudah berlangsung turun temurun sejak tahun 1935 silam. Menurut anggota Sinode Gereja Kristen Protestan Bali (GKPB) Putu Parwata, tradisi ini sebagai bentuk asimilasi budaya. “Tradisi ini merupakan bentuk asimilasi antara kebudayaan Kristiani dengan kebudayaan Hindu Bali,” ujar Putu Parwata.
Tidak hanya tradisi penjor, menjelang natal umat Kristiani juga memiliki tradisi yang sama dengan umat Hindu sesaat sebelum perayaan Galungan yakni tradisi Ngejot atau membagi-bagi kue atau buah kepada tetangga. “Ini sebagai bentuk toleransi antar umat beragama,” imbuh Parwata.
Nuansa Bali memang terasa cukup kental di wilayah ini, khususnya di Banjar Tuka, yang jumlah umat nasraninya mencapai 800 kepala keluarga (KK). Selain tradisi “Menjor” dan Ngejot, saat Misa Natal mereka datang ke Gereja menggunakan pakaian adat Bali.
Sumber: Kompas