Saturday, 25 December 2010

Saturday, December 25, 2010
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Uskup Agung Kupang: Natal Harus Bangkitkan Solidaritas Iman.
KUPANG (NTT) - Uskup Agung Kupang Mgr Petrus Turang mengatakan Natal harus membangkitkan rasa solidaritas iman umat untuk membangun keanekaragaman dalam memberikan kebaikan bersama (bonum comune).

Hal itu disampaikan Uskup Agung Kupang dalam surat gembalanya yang dibacakan RD Ambros Ladjar Pr pada misa Malam Natal di Gereja Katedral Kristus Raja Kupang, Jumat malam (24/12).

Menurut Uskup Turang, Natal adalah sebuah hadiah dari Tuhan kepada manusia, sebagai bentuk kesetiaan Tuhan untuk memberikan pembebasan dan keselamatan bagi manusia ciptaanNya sebagaimana janji yang disampaikan di awal dunia diciptakan.

Kesetiaan Tuhan itulah, kata Uskup Turang, harus menjiwai dan menjadi semangat hidup bagi setiap manusia Kristiani dalam kebersamaan sosial kemasyarakatan, di tengah kondisi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat yang semakin tidak menentu.

Solidaritas yang ditunjukan oleh semangat Natal di tengah kondisi sebagian masyarakat yang belum beruntung, karena sejumlah bencana dan kondisi alamanya.

Namun, hal itu telah memberikan inspirasi bagi setiap umat Kristiani untuk lebih memberikan perhatian sosialnya, demi memberikan semangat baru bagi kehidupan sesama yang masih belum beruntung tersebut.

Di tengah kemegahan dan kemajuan dunia saat ini, masih ada di sisi lain masyarakat kota ini yang merindukan jamahan dan sentuhan kasih sesamanya, dan ini menuntut sebuah sentuhan yang tulus dengan komitmen utuh.

Dengan sentuhan yang tulus dan komitmen utuh itulah, niatan pencapaian "bonum comune" bisa menjadi sebuah kenyataan dan bukan lagi sebuah harapan, kata Uskup asal Manado itu.

Dalam konteks perubahan iklim, Uskup Turang mengajak seluruh umat Kristiani untuk lebih peka dalam menjaga keseimbangan ekosistem yang ada, dalam konteks hubungan kemanusiaan di antara sesama serta alam dan lingkungan hidup lainnya.

"Yang terpenting adanya keselarasan dan hubungan yang terintegrasi antara manusia dan ekosistem alam yang ada, demi memberikan dampak kesejahteraan dan yang terpenting demi pencapaian kesejahteraan bersama," ujarnya.

Dengan demikian, pencapaian kemuliaan kepada Tuhan sebagai sang pencipta bisa diwujudkan melalui sesama, alam serta ekosistem yang ada dan seimbang itu, demikian Mgr Petrus Turang.

Sumber: Antara