Friday, 14 January 2011

Friday, January 14, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Banjir Australia Paksa 60 WNI Mengungsi.
BRISBANE (AUSTRALIA) - Bencana banjir dahsyat yang melanda sejumlah wilayah negara bagian Queensland, Australia, termasuk wilayah pinggiran kota Brisbane, telah memaksa 60 warga negara Indonesia (WNI) mengungsi. 

"Sudah enam puluh orang warga kita mengungsi akibat bencana banjir ini," kata Raja Juli Antoni, mahasiswa Indonesia di Universitas Queensland (UQ) yang menjadi sukarelawan bagi WNI di Brisbane, Rabu. Ia mengatakan para WNI yang tempat tinggal mereka masih "aman" dari banjir menawarkan tumpangan kepada mereka yang terpaksa mengungsi. 

Di St. Lucia, yang menjadi salah satu kantong komunitas Indonesia di kota Brisbane karena merupakan wilayah kampus UQ, para WNI yang mengungsi ditampung di sedikitnya 12 rumah, katanya. "Tekad kita bersama adalah 'nggak' boleh ada satu orang Indonesia pun di Brisbane yang terlantar karena bencana banjir," kata Raja. Pada Rabu pagi, AGBM Queensland pun telah mengeluarkan peringatan banjir bagi warga masyarakat yang tinggal di belasan daerah aliran sungai yang melintasi kota Brisbane dan beberapa wilayah lain, seperti sungai kecil Cooper, Sungai Burnett, serta Sungai Caboolture dan Sunshine Coast. 

Peringatan yang sama juga dikeluarkan untuk daerah aliran sungai Condamine dan Balonne, Fitzroy, Lockyer, Bremer, Warrill, Brisbane (termasuk kota Brisbane), Logan, Albert, Mary, Moonie, Stanley, Weir, dan Macintyre. Seorang warga Indonesia yang tinggal di Jalan Mitre, St.Lucia, menyatakan bahwa kawasan tempat tinggalnya "masih aman" namun banjir "setinggal paha orang dewasa" sudah menggenangi depan kedai makanan cepat saji "Nandos" di Jalan Sir Fred Schonell Drive. Banjir yang melanda dan mengancam kota Brisbane dan sekitarnya tersebut bukanlah yang pertama dalam sejarah ibukota Queensland itu karena kota itu pernah dilanda banjir dahsyat yang merendam 6.000 rumah dan menewaskan 14 orang pada 1974.

Sumber: WartaNews