Monday, 3 January 2011

Monday, January 03, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Paus Benediktus XVI Prihatin Teror Terhadap umat Kristen di Timur Tengah.
VATIKAN - Pemimpin umat Katolik seluruh dunia, Paus Benediktus XVI, menyerukan para umat Kristiani untuk tabah menyusul teror bom atas jemaat gereja Ortodoks Koptik di Mesir pada pergantian tahun, yang menewaskan 21 orang.

Menurut kantor berita Associated Press, Paus juga mengutuk berbagai serangan terhadap umat Kristen di Timur Tengah, sekaligus khawatir akan adanya eksodus besar-besaran umat dari wilayah tersebut.

Berkhotbah di Vatikan, Minggu 2 Januari 2011, Paus prihatin atas banyaknya kekerasan yang dialami umat Kristen di negara-negara Timur Tengah. Dia mengatakan bahwa serangan yang dilakukan terhadap umat Kristen, sebagai kaum minoritas di sana, mengancam kebebasan beragama yang akan berujung pada terganggunya keamanan dunia.

“Dalam menghadapi ketegangan, terutama menghadapi diskriminasi, penyalahgunaan kekuasaan dan intoleransi agama yang saat ini menimpa umat Kristen, saya menyampaikan seruan langsung untuk tidak menyerah dan mundur,” ujar Paus.

Sebelumnya, Paus mengutuk serangan mematikan serupa terhadap umat Kristen Irak oleh militan al-Qaida di sebuah gereja di Baghdad, yang menewaskan 68 orang Oktober 2010. Banyak umat Kristen di Timur Tengah memilih hengkang dari wilayah konflik untuk menyelamatkan diri. Vatikan menyayangkan situasi itu.

Serangan yang terjadi usai misa tahun baru di sebuah gereja koptik di kota Alexandria, Mesir, langsung memicu ketegangan. Umat Kristen Koptik, yang merasa selama ini mendapatkan perlakuan diskriminatif, berkumpul di jalan sambil membawa kain putih berlambang salib, yang digambar dengan darah korban pengeboman. Bentrok antara pemrotes dengan polisi tidak terelakkan.

Presiden Mesir Hosni Mubarak mengatakan bahwa serangan itu bertujuan memecah belah rakyat Mesir dan dilakukan pihak asing. Para pengamat sepakat atas pernyataan itu dengan mengatakan bahwa serangan kemungkinan dilakukan oleh jaringan al-Qaida. Ini bisa dilihat dari jenis dan besarnya skala serangan.

Sumber: Vivanews