Tuesday, 18 January 2011

Tuesday, January 18, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Pdt. Dr. Andreas Yewangoe : SBY Basa-Basi dan Defensif.
JAKARTA - Ketua Persekutuan Gereja Indonesia (PGI), Pdt. Dr. Andreas Yewangoe mengungkapkan ada beberapa kesan normatif dan monoton yang ditemuinya kala dirinya dan beberapa tokoh pemimpin lintas agama bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang digelar tadi malam di Istana Negara Jakarta (Senin, 17/1).

"Kami datang diterima dengan senyum SBY yang memang ramah tamah. Lalu seperti biasa, SBY menyampaikan basa-basi. Sementara pembicara dari kami dimulai oleh Pak Din Syamsuddin dengan menyampaikan aspirasi kami dengan tegas, terus terang, terbuka, jelas, dan tanpa basa-basi," ujarnya seperti dirilis, Rakyat Merdeka Online (Selasa, 18/1).

Dialog yang berlangsung lebih dari 4 jam itu menurut tokoh kelahiran Mamboru Sumba Barat NTB ini belum memasuki ranah substansi kritikan yang diajukan oleh para tokoh lintas agama bahkan cenderung defensif. "Setiap tokoh agama bicara langsung dijawab oleh SBY. Dan kesan saya, SBY sangat defensif," tegasnya.

Selanjutnya Andreas mengatakan bahwa dialog tersebut adalah langkah awal dan bukan tahap akhir. Meskipun waktu untuk berbicara dinilai kurang, dirinya juga tetap menghargai tatap muka dengan Presiden beserta menteri-menteri Kabinet Indonesia Bersatu II yang dilangsungkan secara terus terang dan jujur. "Waktunya kurang untuk masuk lebih mendalam ke substansi. Saya kira kalau dibilang puas itu sangat relatif, tapi ada keterusterangan, keterbukaan itu baik dan kita akan kawal terus dan akan tuntut untuk terus berdialog," ujarnya.

Keterbukaan dan keterusterangan adalah kunci jawaban Pemerintah menjelaskan setiap masalah yang terjadi terutama menjawab beberapa draft “Kebohongan” yang ditujukan dari para tokoh lintas agama. Dan kita sebagai warga negara wajib peduli sebagai garda terdepan pemelihara stabilitas demokrasi bermasyarakat.

Sumber: Jawaban