Tuesday, 11 January 2011

Tuesday, January 11, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Tokoh Lintas Agama: 2011, Tahun Perlawanan Terhadap Kebohongan dan Pengkhianatan.
JAKARTA – Pada Awal Tahun 2011 ini Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendapatkan kritik keras dari para tokoh lintas agama.

Pertemuan yang dilaksanakan di gedung dakwah PP Muhammadiyah kemarin (10/1) , memiliki beberapa pernyataan sikap, mereka mengkritik pemerintah telah melakukan banyak kebohongan publik. Karena itu, mereka mencanangkan tahun ini sebagai tahun perlawanan terhadap kebohongan dan pengkhianatan.

Beberapa di antara tokoh lintas agama yang hadir untuk pernyataan terbuka tersebut adalah Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) Mgr Martinus Situmorang, Ketua Persatuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) Pendeta Andreas Yewangoe, Buya Syafii Maarif, Franz Magnis Suseno, KH Salahuddin Wahid, dan Biku Sri Pannyavaro.

Ikut pula dalam acara tersebut aktivis Haris Azhar dari Kontras, Anis Hidayah dari Migrant Care, Berry Furqan dari Walhi, dan Tama Satrya Langkun dari Indonesia Coruption Watch (ICW).

“Salah satu kelemahan kinerja pemerintah saat ini adalah dalam menjaga lingkungan. Kerusakan alam menjadi pemandangan biasa yang sama dengan rendahnya taraf hidup rakyat kecil karena pemberdayaan ekonomi tidak merata,” tegas Ketua PGI Pendeta Andreas Yewangoe.

Pendeta D Situmorang mengungkapkan ia akan mengajak umatnya untuk memerangi kebohongan ini. Ajakan ini merupakan peran yang sesuai selaku pemuka agama.

"Kami setuju dengan misi ini. Makanya kami akan berikan kontribusi sesuai dengan peran kami. Kami adalah pemuka umat, makanya kami ajak umat," jelasnya.

Pengajar Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyakara Franz Magnis Suseno mengingatkan setiap pemuka agama memiliki cara perlawanan yang berbeda. Ia sepakat untuk bersikap kritis terhadap pemerintahan Presiden SBY.

Pernyataan sikap ini merupakan rangkaian kegiatan pemuka agama dalam menyikapi kondisi bangsa. Sebelumnya, pertemuan seperti ini digelar di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur. Rencananya, acara serupa akan digelar secara terus menerus.

Sumber:KabarGereja