KAIRO( MESIR) - Sejumlah mobil lapis baja ditempatkan di beberapa gereja di Mesir Jumat (7/1), saat warga Kristen Koptik merayakan Natal hanya beberapa hari setelah ledakan bom di sebuah gereja yang menewaskan 21 orang.
Para jemaah dilarang memarkirkan kendaraan mereka di depan gereja, saat tim Gegana Mesir menyisir lokasi untuk memantau ada atau tidaknya bahan peledak, kata seorang pejabat polisi. Berdasarkan kalender Koptik, hari Natal jatuh pada tanggal 7 Januari.
Beberapa warga Muslim turut mengamankan perayaan Natal sebagai bentuk solidaritas dengan warga Kristen Mesir.
Para pejabat keamanan mengatakan sedikitnya 70.000 petugas keamanan dan wajib militer telah dikerahkan di seluruh negeri untuk mengamankan perayaan natal.
Sebelumnya Paus Benediktus XVI, menggambarkan pemboman gereja Alexandria sebagai "tindakan bunh diri yang pengecut."
Sementara itu, polisi merilis sketsa wajah yang diduga pembom bunuh diri itu, hasil dari rekonstruksi sisa-sisa kepala yang ditemukan di atap gereja.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan bom itu. Namun beberapa minggu sebelum serangan, sebuah situs terkait dengan Al-Qaeda menerbitkan daftar gereja-gereja Koptik yang disebutkan akan menjadi sasaran di Eropa dan Mesir, termasuk gereja Alexandria yang dibom pada 1 Januari lalu.
Seorang pejabat keamanan di Jordania mengatakan kepada AFP, bahwa polisi di ibukota Amman juga memperketat keamanan saat perayaan Natal di dua gereja Koptik setelah serangan bom gereja Alexandria.
Beberapa negara lain, termasuk Kanada, Perancis, Jerman dan Belanda meningkatkan keamanan gereja-gereja Kristen Koptik di negara mereka dalam menanggapi ancaman tersebut.
Presiden Mesir, Husni Mubarak telah berjanji untuk menemukan mereka yang bertanggung jawab atas pemboman yang, diklaimnya, menargetkan semua warga Mesir, terlepas dari keyakinan mereka, dan menyalahkan "tangan asing."
Sumber:BerbagaiSumber
Para jemaah dilarang memarkirkan kendaraan mereka di depan gereja, saat tim Gegana Mesir menyisir lokasi untuk memantau ada atau tidaknya bahan peledak, kata seorang pejabat polisi. Berdasarkan kalender Koptik, hari Natal jatuh pada tanggal 7 Januari.
Beberapa warga Muslim turut mengamankan perayaan Natal sebagai bentuk solidaritas dengan warga Kristen Mesir.
Para pejabat keamanan mengatakan sedikitnya 70.000 petugas keamanan dan wajib militer telah dikerahkan di seluruh negeri untuk mengamankan perayaan natal.
Sebelumnya Paus Benediktus XVI, menggambarkan pemboman gereja Alexandria sebagai "tindakan bunh diri yang pengecut."
Sementara itu, polisi merilis sketsa wajah yang diduga pembom bunuh diri itu, hasil dari rekonstruksi sisa-sisa kepala yang ditemukan di atap gereja.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan bom itu. Namun beberapa minggu sebelum serangan, sebuah situs terkait dengan Al-Qaeda menerbitkan daftar gereja-gereja Koptik yang disebutkan akan menjadi sasaran di Eropa dan Mesir, termasuk gereja Alexandria yang dibom pada 1 Januari lalu.
Seorang pejabat keamanan di Jordania mengatakan kepada AFP, bahwa polisi di ibukota Amman juga memperketat keamanan saat perayaan Natal di dua gereja Koptik setelah serangan bom gereja Alexandria.
Beberapa negara lain, termasuk Kanada, Perancis, Jerman dan Belanda meningkatkan keamanan gereja-gereja Kristen Koptik di negara mereka dalam menanggapi ancaman tersebut.
Presiden Mesir, Husni Mubarak telah berjanji untuk menemukan mereka yang bertanggung jawab atas pemboman yang, diklaimnya, menargetkan semua warga Mesir, terlepas dari keyakinan mereka, dan menyalahkan "tangan asing."
Sumber:BerbagaiSumber