MEDAN (SUMUT) -Sehari pascabanjir melanda sepanjang kawasan daerah aliran sungai (DAS) di Kota Medan, ratusan warga terserang demam dan flu serta infeksi saluran pernafasan atas (ISPA).
“Sedangkan penyakit kulit juga mulai menyerang, tapi tidak banyak,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan dr H Edwin Effendi MSc didamping Kepala Puskesmas Kampung Baru dr Anni Mariani dan Lurah Aur Yunasri Nasution saat meninjau Posko pengungsi di Kelurahan Aur, Jumat (7/1).
Beberapa penyakit yang diderita warga, jelas Edwin, ISPA, flu dan demam, keluhan abdomen, luka robek, hipertensi, diare, gatal-gatal infeksi dan gatal-gatal alergi, reumatik, dermatitis, febris, kulit dan kelamin.
Menurutnya, sejauh ini kondisi kesehatan warga masih stabil. Begitupun, petugas kesehatan tetap siaga selama seminggu pasca banjir. Bencana, katanya, melanda 15 kecamatan. Untuk itu, 15 Puskesmas di setiap kecamatan lebih diintensifkan dengan 33 posko kesehatan.
Secara rinci, Puskesmas Petisah dengan tiga posko. Puskesmas Kampung Baru dengan satu posko tiap-tiap kelurahan, yakni, Kelurahan Aur, Kampung Baru, Sei Mati, Hamdan, Sukarejo, dan Kelurahan Jati. Puskesmas Polonia plus posko di kantor Camat Medan Polonia dan petugas keliling. Puskesmas Tuntungan, Puskesmas Desa Lalang, Puskesmas Pekan Labuhan dan Puskesmas Belawan, Puskesmas Terjun dengan dua posko.
Kemudian, Puskesmas Kedai Durian dan satu posko, Puskesmas Medan Johor serta tiga posko di Kelurahan Kuala Bekala, Gedung Johor dan Pangkalan Masyhur. Untuk Puskesmas Medan Labuhan ada empat posko, di SMP Wahidin, Gereja HKBP Kampung Besar, Lapangan Voli Kampung Besar dan posko di Simpang Cinguan. Di kawasan Puskesmas Helvetia, lokasi posko di sekolah Miftahul Jannah, Kelurahan Cinta Damai dan di Tanjung Gusta.
Selanjutnya, posko Puskesmas Selayang, Puskesmas Sunggal. Sedangkan di Puskesmas Padang Bulang ada 7 posko yang terletak di Kelurahan Padang Bulan tiga posko (Gereja GKPI Jamin Ginting, Gang Dipanegara dan Puskesmas Padang Bulan). Di Kelurahan Darat dua posko, di Gang Haji Arif dan Kampung Mandailing. Terakhir Kelurahan Petisah Hulu dua posko di gang Pasir dan Lorong harapan.
Edwin mengaku, tim kesehatan bekerjasama dengan lintas sektor tetap memantau situasi kesehatan warga. Sejauh ini, belum ada kekurangan obat. “Tidak tahu beberapa hari ke depan berapa besar tambahan penyakit yang diderita warga akibat banjir,” ucap Edwin.
Kekhawatiran Edwin tersebut beralasan. Soalnya, warga tidak mendapatkan istirahat yang memadai karena kediaman mereka yang masih porak-poranda serta buruknya sanitasi pascabanjir. “Kami tidak nyaman tidur seperti ini,” kata Mardiah salah seorang warga di Aur.
Beberapa penyakit yang diderita warga, jelas Edwin, ISPA, flu dan demam, keluhan abdomen, luka robek, hipertensi, diare, gatal-gatal infeksi dan gatal-gatal alergi, reumatik, dermatitis, febris, kulit dan kelamin.
Menurutnya, sejauh ini kondisi kesehatan warga masih stabil. Begitupun, petugas kesehatan tetap siaga selama seminggu pasca banjir. Bencana, katanya, melanda 15 kecamatan. Untuk itu, 15 Puskesmas di setiap kecamatan lebih diintensifkan dengan 33 posko kesehatan.
Secara rinci, Puskesmas Petisah dengan tiga posko. Puskesmas Kampung Baru dengan satu posko tiap-tiap kelurahan, yakni, Kelurahan Aur, Kampung Baru, Sei Mati, Hamdan, Sukarejo, dan Kelurahan Jati. Puskesmas Polonia plus posko di kantor Camat Medan Polonia dan petugas keliling. Puskesmas Tuntungan, Puskesmas Desa Lalang, Puskesmas Pekan Labuhan dan Puskesmas Belawan, Puskesmas Terjun dengan dua posko.
Kemudian, Puskesmas Kedai Durian dan satu posko, Puskesmas Medan Johor serta tiga posko di Kelurahan Kuala Bekala, Gedung Johor dan Pangkalan Masyhur. Untuk Puskesmas Medan Labuhan ada empat posko, di SMP Wahidin, Gereja HKBP Kampung Besar, Lapangan Voli Kampung Besar dan posko di Simpang Cinguan. Di kawasan Puskesmas Helvetia, lokasi posko di sekolah Miftahul Jannah, Kelurahan Cinta Damai dan di Tanjung Gusta.
Selanjutnya, posko Puskesmas Selayang, Puskesmas Sunggal. Sedangkan di Puskesmas Padang Bulang ada 7 posko yang terletak di Kelurahan Padang Bulan tiga posko (Gereja GKPI Jamin Ginting, Gang Dipanegara dan Puskesmas Padang Bulan). Di Kelurahan Darat dua posko, di Gang Haji Arif dan Kampung Mandailing. Terakhir Kelurahan Petisah Hulu dua posko di gang Pasir dan Lorong harapan.
Edwin mengaku, tim kesehatan bekerjasama dengan lintas sektor tetap memantau situasi kesehatan warga. Sejauh ini, belum ada kekurangan obat. “Tidak tahu beberapa hari ke depan berapa besar tambahan penyakit yang diderita warga akibat banjir,” ucap Edwin.
Kekhawatiran Edwin tersebut beralasan. Soalnya, warga tidak mendapatkan istirahat yang memadai karena kediaman mereka yang masih porak-poranda serta buruknya sanitasi pascabanjir. “Kami tidak nyaman tidur seperti ini,” kata Mardiah salah seorang warga di Aur.
Sumber: Harian Analisa