TASHKEN (UZBEKISTAN) - Akhir-akhir ini semua media di seluruh dunia tertuju pada Mesir yang terus bergolak sehingga tak banyak yang tahu berita-berita lain di seluruh dunia yang sebenarnya cukup signifikan dalam dunia kekristenan. Seperti yang terjadi di Uzbekistan, dimana orang Kristen mengalami penganiayaan yang hebat hanya karena mereka memiliki Alkitab.
The Voice of the Martyrs mengabarkan bahwa Pastor Dimitry Shestakov akhirnya dibebaskan dari penjara dan telah berkumpul kembali dengan istri dan ketiga putrinya. Ia dipenjara karena memberitakan Kristus di Uzbekistan, suatu hal yang ilegal di negara ini.
Di Uzbekistan, orang Kristen berkumpul di ladang-ladang kosong. Tak banyak yang datang untuk berkumpul. Seringkali mereka bahkan tak dapat membawa Alkitab mereka sendiri.
CBN News telah bertemu dengan keluarga Shestakov sebanyak dua kali selama empat tahun Pastor Dimitry Shestakov mendekam di penjara. Pada pertemuan pertama, putri bungsu Shestakov, Vera, mengatakan ia berdoa untuk ayahnya di mobil karena “bau mobil mengingatkan saya pada ayah.”
Saat CBN News kembali bertemu dengan keluarga ini sekitar setahun yang lalu, Vera dan istri Shestakov, Marina, menunjukkan ratusan kartu dan surat yang mereka terima dari orang-orang Kristen yang peduli dari seluruh penjuru dunia. Kartu-kartu tersebut menyemangati Shestakov dan keluarganya selama masa-masa tergelap yang harus mereka lalui dengan sistem penjara Uzbekistan yang buruk.
Meskipun ketiga putrinya tumbuh tanpa sosok seorang ayah selama empat tahun terakhir, namun masa-masa kekelaman itu telah berakhir saat ini. Pastor Dimitry Shestakov telah berkumpul kembali bersama dengan keluarganya. Mari terus doakan keluarga ini dan juga saudara seiman lainnya yang terus mengalami penganiayaan. Karena Shestakov bisa kembali ditangkap kapan saja selama ia masih mendedikasikan hidupnya untuk memberitakan Injil.
Sumber: Jawaban