SEMARANG (JATENG) - Forum Lintas Agama Jawa Tengah menyesalkan kerusuhan massa di Kota Temanggung yang berakhir dengan pengrusakan tiga gereja. Mereka juga menyesalkan kinerja aparat kepolisian yang terkesan membiarkan terjadinya kerusuhan dan pengrusakan gereja itu.
Demikian disampaikan Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Jawa Tengah, Romo Aloys Budi Purnomo, di Semarang, Rabu (9/2).
Pernyataan sikap dari Forum Lintas Agama Jateng tersebut juga dihadiri perwakilan tokoh agama lainnya yakni Pendeta RW. Maarthin (Kristen), Mohammad Adnan (Islam), Pandita Henry Basuki (Buddha), Romangsi (Hindu), dan Yosef Sulistyo (kepercayaan Konghucu).
Menurut dia, pemerintah Indonesia tidak serius menjaga kerukunan antarumat beragama karena membiarkan kerusuhan pascasidang terdakwa kasus penistaan agama, Antonius Richmond Bawengan, di Pengadilan Negeri Temanggung. "Seharusnya pemerintah, dalam hal ini kepolisian, dapat mengantisipasi kerusuhan dan pengrusakan tiga gereja," ujarnya.
Romo Aloys menegaskan, aksi anarkis massa di Temanggung merupakan tindakan yang mencederai rasa kemanusiaan dan tidak akan pernah menyelesaikan masalah.
Khusus kepada pemerintah dan kepolisian, Forum Lintas Agama Jateng mendesak tindak kekerasan berupa pengrusakan tiga gereja di Temanggung diusut tuntas. "Peristiwa ini menjadi titik balik sikap pemerintah untuk membangun kehidupan masyarakat yang bermartabat dan beradab," ujarnya.
Sumber:SuaraPembaharuan