TEMANGGUNG (JATENG) - Salah satu saksi mata kerusuhan di Temanggung menuturkan, aksi beringas yang dilakukan para perusuh sempat memukul salah satu Pastor Pembantu Paroki Temanggung, Romo Sadhana. Romo Sadhana sendiri baru baru bertugas di gereja itu selama satu pekan.
Bambang Riyanto, salah satu warga dekat Gereja menuturkan, saat perusuh datang, Romo bermaksud meredamkan aksi perusuh. "Sudah, sudah, ini (Gereja) sudah rusak. Ayo mari kita kesana," kata Bambang Riyanto menirukan ucapan Romo Sadhana. Romo Sadhana bermaksud menghentikan aksi perusuh dan meminta agar perusuh keluar.
Namun, para perusuh malah marah. "Ini intel," kata salah satu mereka. Perusuh langsung memukul Romo. Romo mengalami luka ringan tapi kini masih dalam pengamanan. Saat itu, Romo Sadhana bermaksud meredam massa karena sudah merusak beberapa fasilitas di gereja.
Selain itu, dalam peristiwa perusakan itu juga ada kejadian "senjata makan tuan". Setelah perusuh masuk dan merusak beberapa barang yang ada di dalam gereja, mereka lalu keluar. Tapi, perusuh yang sudah ada di luar gereja, tepatnya di jalan raya, melempar batu ke bangunan gereja. Batu tersebut melayang ke arah tembok bangunan gereja setinggi sekitar delapan meteran.
Tak anyal, batu tersebut mental dan jatuh mengenai salah satu perusuh yang baru keluar dari gereja. "Kena matanya dan terlihat ada darah keluar," kata Bambang yang menyaksikan aksi tersebut. Bambang hanya terdiam melihat aksi para perusuh. Ia tak bisa berbuat apa-apa karena jumlah perusuh sangat banyak.
Warga di sekitar Gereja juga ketakutan karena perusuh sangat emosi dan brutal. Pada saat ada salah satu warga yang mencoba mereka aksi itu dengan telepon seluler langsung didatangi tiga orang perusuh. Bambang menyatakan perusuh itu membawa balok sambil berkata: "Itu dihapus atau tidak". Warga tersebut langsung gemetar dan langsung menghapus gambar video di telepon selulernya.
Sumber: Tempointeraktif
Bambang Riyanto, salah satu warga dekat Gereja menuturkan, saat perusuh datang, Romo bermaksud meredamkan aksi perusuh. "Sudah, sudah, ini (Gereja) sudah rusak. Ayo mari kita kesana," kata Bambang Riyanto menirukan ucapan Romo Sadhana. Romo Sadhana bermaksud menghentikan aksi perusuh dan meminta agar perusuh keluar.
Namun, para perusuh malah marah. "Ini intel," kata salah satu mereka. Perusuh langsung memukul Romo. Romo mengalami luka ringan tapi kini masih dalam pengamanan. Saat itu, Romo Sadhana bermaksud meredam massa karena sudah merusak beberapa fasilitas di gereja.
Selain itu, dalam peristiwa perusakan itu juga ada kejadian "senjata makan tuan". Setelah perusuh masuk dan merusak beberapa barang yang ada di dalam gereja, mereka lalu keluar. Tapi, perusuh yang sudah ada di luar gereja, tepatnya di jalan raya, melempar batu ke bangunan gereja. Batu tersebut melayang ke arah tembok bangunan gereja setinggi sekitar delapan meteran.
Tak anyal, batu tersebut mental dan jatuh mengenai salah satu perusuh yang baru keluar dari gereja. "Kena matanya dan terlihat ada darah keluar," kata Bambang yang menyaksikan aksi tersebut. Bambang hanya terdiam melihat aksi para perusuh. Ia tak bisa berbuat apa-apa karena jumlah perusuh sangat banyak.
Warga di sekitar Gereja juga ketakutan karena perusuh sangat emosi dan brutal. Pada saat ada salah satu warga yang mencoba mereka aksi itu dengan telepon seluler langsung didatangi tiga orang perusuh. Bambang menyatakan perusuh itu membawa balok sambil berkata: "Itu dihapus atau tidak". Warga tersebut langsung gemetar dan langsung menghapus gambar video di telepon selulernya.
Sumber: Tempointeraktif