Tuesday, 8 February 2011

Tuesday, February 08, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Kerusuhan Temanggung Rusakkan Gereja Bethel, Gereja Pantekosta dan Gereja Katolik.

TEMANGGUNG (JATENG) - Kerusuhan di Indonesia makin merajalela, seperti contoh yang terjadi di Temanggung. Kerusuhan kali ini diawali oleh kasus yang menjerat warga asal Manado yang terjadi pada tanggal 3 Oktober 2010. Saat itu Antonius Richmond Bawengan digugat karena membagikan buku dan selebaran yang berisi tulisan yang dianggap menghina umat Islam.

Karena itu, sejak 26 Oktober 2010, ia ditahan. Sejak sebelum sidang digelar, massa dari kelompok tertentu sejak pagi tadi mulai terlihat di jalur lambat depan PN Temanggung. Kerusuhan pun terjadi dalam ruang persidangan kasus Antonius ini setelah dibacakan hukuman 5 tahun yang dinilai sangat tidak sepadan.

Menurut sumber yang ada, ada dua gereja dan satu sekolah Kristen ‘Graha Sakinah’ di Temanggung yang menjadi sasaran amuk massa. Gereja Bethel Indonesia (GBI) yang berjarak sekitar dua kilometer dari PN Temanggung mengalami kerusakan akibat pembakaran yang dilakukan massa.

Tak hanya membakar bangunan, massa juga membakar enam motor dan tiga mobil yang ada di Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) yang terletak di Jalan S. Parman, Temanggung ini. Sementara itu, Gereja Katolik Santo Petrus dan Paulus juga sempat dirusak massa. Bagian depan gereja dirusak dengan dilempari batu.

Pembakaran itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB, menurut salah seorang saksi mata, Abas. Massa begitu beringas, gedung itu juga dilempari dengan bom Molotov. Hingga saat ini, suasana kota Temanggung Jawa Tengah masih mencekam, terlihat sejumlah polisi tampak berjaga-jaga di sejumlah lokasi. Toko-toko di pusat kota menghentikan aktivitasnya.

Belum berakhir kasus Ahmadiyah yang sampai sekarang masih diselidiki, kini muncul lagi kerusuhan antar umat beragama. Tidak seharusnya kasus Antonius merebak kemana-mana. Jika memang Antonius bersalah, hendaklah dia dihukum dengan hukuman yang setimpal, tanpa melibatkan pihak-pihak lain yang mungkin tidak tahu menahu soal hal ini. Kekerasan tidak pernah akan menjadi jalan keluar yang tepat. (Kompas)