Monday, 7 February 2011

Monday, February 07, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Konsultasi Global Organisasi Muslim dan Kristen Dukung Pekan Kerukunan Lintas Agama Sedunia.
JENEWA (SWISS) - Pengamatan tahunan Interfaith Harmony Week (Minggu Kerukunan Lintas Agama) sedunia telah dijadwalkan selama tujuh hari pertama bulan Februari mulai tahun 2011.

Salah satu kelompok yang telah mendukung inisiatif ini adalah konsultasi global organisasi Muslim dan Kristen membahas topik "Transformasi Masyarakat" pada bulan November 2010. Konsultasi diadakan di Pusat Ekumenis di Jenewa dan disponsori bersama oleh Dewan Gereja-gereja se-Dunia (WCC), World Islam Call Society dan A Common Word.

Dalam sambutannya pertemuan di Jenewa pada tanggal 4 November, Pangeran Yordania, Ghazi Bin Muhammad bin Talal mengundang organisasi-organisasi untuk terlibat di PBB yang mendukung Interfaith Harmony Week.

Pangeran Yordania mengamati bahwa "Yang Mulia Raja Abdullah II bin Al-Hussein diajukan dalam Sidang Umum PBB sebelum pembentukan World Interfaith Harmony Week." Pada tanggal 20 Oktober, Sidang Umum PBB dengan suara bulat menyetujui resolusi dan mengadopsi minggu pertama bulan Februari sebagai Interfaith Harmony Week. Pangeran Ghazi menggambarkan konsep tersebut sebagai "sebuah ide yang melambangkan hal terbaik dari apa yang diperjuangkan oleh konferensi ini."

Para anggota konferensi Transformasi Masyarakat sepakat untuk mendukung dan berkomitmen mempromosikan inisiatif tersebut.

Tujuan dari minggu lintas agama itu, yang akan dirayakan setiap tahun pada bulan Februari, adalah untuk mengenali "kebutuhan penting untuk dialog antaragama yang berbeda dan meningkatkan pemahaman agama, keharmonisan, dan kerjasama di antara umat beragama," menurut resolusi PBB, yang diposting pada situs World Interfaith Harmony Week.

"Ini adalah saat yang penting bagi kita semua terlibat dalam dialog antaragama," kata Pdt. Dr. Olav Fykse Tveit, Sekretaris Umum Dewan Gereja-Gereja se-Dunia (DGD). "Dengan mengakui minggu ini dalam komunitas iman kita melalui doa, pernyataan publik dan ekspresi lainnya, kita akan bergerak maju mempromosikan dialog antaragama dan antarbudaya."

"Hal ini penting ketika ada banyak orang yang berusaha untuk membagi iman orang lain daripada mencari cara untuk meningkatkan kehidupan kita bersama-sama melalui penghapusan segala bentuk intoleransi dan diskriminasi," kata Tveit.

Usaha tersebut mendapat dukungan luas termasuk dukungan dari para pemimpin agama dan politik di seluruh dunia.

Acara yang diselenggarakan di seluruh dunia tersebut berupa makan siang antaragama di Australia, doa untuk perdamaian dan membunyikan dering bel di Austria, seminar-seminar antaragama di Pakistan, dan sarapan antarpemeluk Katolik, Yahudi, Muslim, Lutheran dan pemimpin Hindu di Kanada.

"Kami mengundang gereja-gereja anggota DGD untuk merayakan minggu kerukunan antaragama ini dengan menjangkau orang-orang dari agama lain di komunitas mereka dan dengan demikian menunjukkan kasih Allah dan kasih sesame. Inilah tema utama minggu ini," kata Tveit.

Sumber:Oikumene