Tuesday 22 February 2011

Tuesday, February 22, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Maraknya Pesan Pendek SARA Jelang "Perkabungan Kupang", Polisi Jaga Tempat Ibadah.
KUPANG (NTT) - Pesan pendek (Short Message service) yang bernuansa Suku, Agama, Ras dan Golongan (SARA) marak di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala Kesbangpolinmas NTT Sisilia Sona mengatakan pesan pendek yang bernuansa SARA cukup meresahkan masyarakat di wilayah itu yang menimbulkan rasa saling curiga di kalangan masyarakat. "Pesan SARA juga terpampang di beberapa bangunan tembok yang tertulis seruan yang provokatif," katanya saat memimpin pertemuan dengan para tokoh agama di Kupang, Selasa (22/2).

Selain itu, telah beredar isu bahwa pada tanggal 25-27 Februari 2011 akan dilaksanakan "Perkabungan Kupang". Hal itu dilakukan terkait aksi pembakaran gereja di Temanggung, Jawa Tengah.

Menanggapi maraknya pesan pendek bernuansa SARA tersebut, Kepala Polda NTT Brigadir Jenderal Yory Yance Worang mengatakan pihaknya siap 'all out' untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang berbau SARA di NTT. "Saya sudah perintahkan seluruh jajaran Polda NTT untuk selalu siaga," katanya.

Bahkan, menurut dia, pihaknya telah menempatkan sejumlah anggota polisi di tempat-tempat ibadah di Kupang guna mengantisipasi pesan pendek yang menyebar di masyarakat. "Kita sudah antisipasi dengan waspada menjaga tempat-tempat ibadah di Kupang," katanya.

Dia mengatakan, 'Perkabungan Kupang' yang diisukan di gelar pada 25-27 Februari perlu diantisipasi sejak dini. Sebab, dikhawatirkan ada penyusup yang memanfaatkan aksi unjuk rasa mahasiswa untuk memecah belah persatuan antaragama di daerah ini.
"Kita khawatirkan ada penyusup, sehingga saya minta agar aksi unjuk rasa mahasiswa dipagari dengan tali sehingga tidak ada penyusup," katanya.

Yory meminta agar masyarakat di Kupang tidak terprovokasi dengan pesan pendek yang berbau SARA, dan tetap menjaga kedamaian dan kerukunan antar umat beragama di daerah ini. "Hindarilah isu-isu yang menyesatkan dan menjaga agar tidak terprovokasi dengan isu tersebut," katanya.

Sumber: Tempo Interaktif