Monday 7 February 2011

Monday, February 07, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Perkumpulan Papua Pusaka Bangsa Gelar Seminar Bertema "Papua, Gereja dan Masa Depan".
JAKARTA - Transformasi pendidikan untuk masyarakat di daerah terpencil melalui sarana belajar jarak jauh yang didukung teknologi internet (e-learning), merupakan inti paparan Pdt. Dr. Iman Santoso di Graha Bethel, Jakarta (Jumat, 28/1).

Pdt. Iman berbicara pada acara tema utama "Papua, Gereja dan Masa Depan" dan sub tema "Jaringan Kerja Transformasi Papua" (JATROPA). Kegiatan ini diadakan oleh Perkumpulan Papua Pusaka Bangsa. Selanjutnya, Pdt. Iman mengatakan, penyatuan gereja dan pendidikan adalah rahasia kemajuan dan modernisasi masyarakat di dunia barat. Salah satu contohnya, yaitu Universitas Yale.

Meskipun demikian, ia mengakui, sistem belajar cara e-learning memiliki sejumlah kelemahan. "Jika para siswa/peserta tidak memiliki motivasi tinggi, mereka tidak akan berhasil," ujarnya.

Sistem ini, kata Pdt. Iman bisa menyiarkan modul-modul suatu pelajaran yang dirancang oleh para profesor dan saat di lokasi belajar, para mentor (pembimbing) bisa membantu para peserta. "Modul yang dibuat oleh UKI Jakarta itu bisa juga dikemas dalam bentuk keping CD," tambahnya.

Berkaitan dengan perkembangan pendidikan/sekolah Kristen di wilayah Papua, dengan nada prihatin, Pdt. Iman mengiformasikan banyak sekolah tersebut yang tutup. Selain itu, banyak guru-guru di sana yang hanya lulusan SMA, bukan Strata-1.

Pembicara kedua, Harry Wijaya selaku Ketua Perkumpulan Papua Pusaka Bangsa. Ia memaparkan visi dan misi organisasi nirlaba tersebut yaitu menjadikan Papua sebagai sumber aset bangsa dan harapan hari esok dan melakukan transformasi masyarakat Papua melalui bidang pendidikan, kesehatan, sumber daya ekonomi kemasyarakatan.

Langkah strategis yang akan dilaksanakan yaitu melalui bidang pelayanan, pendidikan, pemberdayaan masyarakat, peningkatan sarana dan prasarana (fasilitas pelayanan), pembangunan fasilitas umum.

Cornelius Ronowidjojo, alumnus Lemhanas memaparkan perkembangan situasi terkini di Indonesia dan di Papua. Seminar sehari ini dihadiri perwakilan dari Wamena, Merauke, Mappi, Jayapura, Sentani, Kerom, Biak, Manokwari, Sorong, Raja Ampat, Bali, Semarang, Salatiga dan sekitar DKI Jakarta. Sekum BPH GBI sebagai moderator acara ini.

Sumber: Sinode GBI