Wednesday, 9 February 2011

Wednesday, February 09, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Tingkatkan Mutu Ujian Nasional, SMP Sinar Pancasila Kerjasama dengan Gereja Masehi Injili Timor (GMIT) Jemaat Pniel.
KUPANG (NTT) - Sekolah Menengah Pertama (SMP) Sinar Pancasila Kupang kembali bekerja sama dengan Gereja Masehi Injili Timor (GMIT) Jemaat Pniel Oebobo, Kota Kupang memberikan pelajaran tambahan kepada siswa di luar jam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah.

Kerja sama ini membantu siswa untuk meningkatkan mutu dan persentase kelulusan Ujian Nasional (UN) tahun 2011.

Kepala SMP Sinar Pancasila, Bernadus Katu, SM, kepada Pos Kupang di ruang kerjanya, Selasa (25/1/2011), mengatakan, kerja sama ini merupakan tahun kedua, setelah tahun lalu sudah mendongkrak kelulusan UN di sekolah ini.

Tahun 2009, katanya, SMP Sinar Pancasila mendapat hasil kelulusan UN nol persen. Tahun 2010, setelah Gereja Pniel Oebobo membantu menyiapkan guru-guru yang profesional di bidangnya dari berbagai sekolah di Kota Kupang dan mencoba untuk membantu memberikan pelajaran tambahan di sekolah ini, persentase kelulusan mencapai 88 persen dengan jumlah siswa tidak lulus satu orang dari jumlah siswa sebanyak 20 orang.

Katu mengatakan, tahun 2011 ini, pihak gereja sudah menyampaikan kerja sama ini lagi dan sekolah sudah menjawabnya. Namun, sampai saat ini kegiatan pelajaran tambahan belum dilaksanakan karena cuaca yang belum bersahabat.

"Tahun ini gereja ada minta mau les lagi dan kami sudah menyanggupinya. Namun, belum dilakukan karena cuaca yang selalu hujan menyebabkan orang enggan datang sehingga belum dilakukan," katanya.

Pelajaran dilakukan oleh pihak Gereja Pniel ini dilakukan selama tiga kali dalam seminggu, yakni hari Senin, Selasa dan Jumat. Sekolah, katanya, sudah melakukan pelajaran tambahan di sekolah ini sejak bulan Oktober 2010 oleh para guru mata pelajaran UN dan try out tahap pertama dari Kota Kupang. Hasilnya, memang belum maskimal karena masih ada nilai di bawah enam.

Menurutnya, pihak sekolah bersama para guru mata pelajaran juga sudah berupaya maksimal untuk mempersiapkan siswa. Try out kedua, katanya, akan kembali dilaksanakan pada awal bulan Pebruari ini.

"Hasil try out ini memang akan sangat menentukan hasil kelulusan siswa di UN nanti. Karena dengan try out ini sekolah sudah melihat sejauh mana kesiapan siswa menyerap materi pelajaran untuk menghadapi UN," katanya.

Ia mengatakan, jumlah siswa kelas III di sekolah ini sebanyak 27 orang, namun sampai dengan saat pendataan nama peserta UN tahun 2011, yang aktif mengikuti pelajaran di sekolah ini hanya sebanyak 11 orang saja.

Katu mengatakan, dirinya sudah mengundang orangtua untuk selalu membantu sekolah dengan memberikan motivasi kepada anak di rumah dalam belajar. "Itu upaya maksimal yang kami lakukan. Karena, ada anak yang hanya pakai seragam dari rumah tetapi tidak sampai di sekolah. Mereka pergi main di pasar, pantai. Kami pernah pergi cari dari pantai ke pantai dan ketemu mereka.

Namun, sekerang kami lebih tekankan kepada orangtua, kalau boleh mereka sendiri mengantarkan anak ke sekolah, supaya tahu betul anak pergi sekolah atau tidak," katanya.

Sumber: Pos Kupang