MANADO (SULUT) - Jemaat GMIM Ayalon Karombasan Selatan Lingkungan IV kelurahan Karombasan Selatan Kecamatan Wanea, berduka lantaran gereja yang selama ini dijadikan tempat beribadah, dilalap si jago merah. Menurut saksi di lokasi, api bermula dari kamar pastori.
Peristiwa tersebut terjadi sekira pukul 04.00 Wita. Tak hanya gereja, pastori yang menjadi tempat tinggal Ketua Jemaat Pdt Mengko Gogani ikut ludes. Akibatnya, keluarga Ketua BPMJ harus kehilangan materi. "Yang tersisa hanyalah baju di badan,"kata Gogani.
Api baru bisa dipadamkan pada pukul 05.00 Wita setelah 6 unit pemadam kebakaran berada di lokasi. Gereja ini sebelumnya sedang dalam proses renovasi. "Renovasi pembangunan hampir sudah 80 persen selesai. Direncanakan pada HUT ke-11, Jemaat GMIM Ayalon Karombasan Selatan akan merayakannya sekaligus dengan peresmian. Namun musibah telah datang duluan," ujar Terry Umboh yang juga Jemaat GMIM Ayalon.
Menurut Kasubag Humas Polresta Manado, Deesy Hamang, penyebab kejadian tersebut belum diketahui. "Masih dalam penyelidikan," kata Hamang seperti dikutip Manado Post (JPNN Group). Namun, lanjut Hamang, akibat kejadian tersebut kerugian materiilnya kurang lebih Rp800 juta.
Camat Wanea Hendrik Lumentut mengatakan, untuk sementara, jemaat yang berada di tiga kolom tersebut harus beribadah di tenda sementara. "Gedung gereja belum dapat disentuh karena masih dipasang police line. Makanya warga setempat telah membantu mendirikan tenda sementara untuk tempat beribadah," terangnya.
Sementara itu pihak Pemerintah Kota Manado langsung memberikan bantuan. Sekitar pukul 18.00 Wita, Asisten I Sekkot JL Sondakh bersama Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Steven Wakkary, memberikan bantuan kepada Ketua BPMJ Pdt Mengko Gogani.
Bantuan tersebut disambut penuh sukacita tak hanya oleh pendeta namun juga jemaat. Menariknya, peristiwa tersebut makin memupuk persaudaraan penduduk setempat yang ternyata beda keyakinan. "Bukan hanya warga yang GMIM, tapi warga muslim pun ikut membantu memadamkan api," kata Lumentut.
Dirinya bersama warga masih mengharapkan bantuan dari jemaat GMIM untuk kembali mendirikan bangunan tersebut.
Sumber: JPNN