JAKARTA - Forum Komunikasi Kristiani Jakarta (FKKJ), dalam melaksanakan kerjanya sudah menarik simpati gereja dan jemaat serta masyarakat luas. Dalam melaksanakan visi dan misinya, FKKJ bekerjasama dengan berbagai pihak. Bahkan dengan pihak di luar Kristen pun FKKJ bekerjasama erat dalam semangat bhineka tunggal ika untuk membawa perdamaian dan persaudaraan sejati dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
Demikian disampaikan Gustaf Dupe, sekretaris FKKJ, dalam konferensi pers di Graha Bethel Jakarta, Senin (28/1).
Konferensi pers itu diadakan guna mengklarifikasi tentang “hubungan” FKKJ dengan Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI) yang mungkin belum mengerti perbedaan kedua wadah ini. Gustaf Dupe, didampingi Siti Ame Silitonga (bendahara FKKJ), menegaskan bahwa FKKJ dan MUKI sama sekali tidak sama.
Menurut Dupe, siaran pers sengaja diberi judul: “Hubungan FKKJ – MUKI”. Maksudnya, untuk menghindari dan meniadakan pemikiran dan informasi yang keliru seakan-akan kedua wadah ini satu. FKKJ adalah Forum Komunikasi Kristiani Jakarta, dan MUKI adalah Majelis Umat Kristiani Indonesia.
Wacana tentang MUKI ini muncul beberapa tahun silam ketika Bonar Simangunsong masih menjabat Ketua Umum FKKJ. Bonar memang adalah salah satu penggagas utama MUKI yang gagasannya tidak lepas dari upaya untuk turut memperoleh bagian dari lahan bekas kompleks pelacuran Kramat Tunggak di Jakarta Utara. Lahan ini direncanakan untuk tempat berdirinya Christianity Center.
Meski pengurus FKKJ setuju tentang ide Christianity Center, namun tidak serta merta menyetujui dibentuknya wadah baru ini. Alasan yang paling utama adalah bahwa sudah ada wadah PGI yang diakui dan menjadi mitra kerja pemerintah. Untuk wilayah DKI Jakarta ada PGI Wilayah DKI. Dan juga sudah ada FKKJ. Ada juga wadah-wadah kewilayahan yang lain.
”Dalam perkembangannya FKKJ tidak terlibat dalam bentuk apa pun dengan program MUKI. Oleh karena itu ketika ada pemikiran Pak Bonar sebagai Ketua Umum MUKI yang mengajak FKKJ untuk bergabung, kami menjawab bahwa biarlah kita berjalan bersama dalam arak-arakan satu tubuh banyak anggota yang saling mendoakan,” kata Dupe yang saat itu juga didampingi Theopilus Bela, ketua umum FKKJ.
Sumber: Reformata Kedung