Wednesday, 9 March 2011

Wednesday, March 09, 2011
1
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Kantor Bupati Terbakar, Warga Mengungsi ke Gereja.
JAYAPURA (PAPUA) - Kantor Bupati Yahukimo pada Kamis malam pekan lalu (3/3) dibakar ratusan pendukung calon bupati Abock A. Busup-Didimus Yahuli, yang kalah dalam pemilihan kepala daerah. Api juga menghanguskan kantor Keuangan, gedung Bank Papua, dan sebuah rumah warga yang berada di dekat kantor bupati.

Kepolisian Papua masih memeriksa sejumlah saksi dalam pembakaran kantor Bupati Yahukimo itu. "Belum ada penetapan tersangka dalam kasus ini. Polisi masih mengembangkan kasus ini," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Wachyono kemarin.

Situasi Kota Dekai, ibu kota Yahukimo, kemarin sudah kembali kondusif pascapembakaran itu. Warga yang mengungsi ke gereja sudah kembali ke rumah masing-masing. "Sudah aman sekarang," kata Ely Lagoan, warga Dekai.

Namun, menurut Ely, di sekitar lokasi kebakaran belum dibersihkan. "Puing-puing masih berserakan," ujarnya.

Insiden itu diduga bermula dari ketidakpuasan massa atas putusan Mahkamah Konstitusi, yang menolak tuntutan pasangan calon bupati Abock A. Busup-Didimus Yahuli. Abock-Didimus mengadukan perselisihan pemilihan kepala daerah Yahukimo, yang dimenangi pasangan calon bupati Ones Pahabol-Robby Longkutoy, tersebut.

Sumber Tempo di Yahukimo mengatakan pembakaran itu dilakukan oleh kurang-lebih seratus orang. Kamis pekan lalu sekitar pukul 21.30 WIT, mereka berlari-lari di tengah malam menuju kantor bupati sambil membawa kayu. Massa yang kecewa menumpahkan kemarahannya dengan membakar kantor bupati.

Api dari kantor bupati merembet melahap satu rumah warga, kantor Keuangan, dan gedung Bank Papua. "Diduga warga membakar kantor dengan menggunakan minyak atau bensin. Itulah yang membuat api dengan cepat menyebar ke bagian gedung lain yang berdekatan," kata Wachyono tiga hari lalu.

Dalam insiden itu, dua pegawai Bank Papua, yakni Oktovianus Hilapok dan Ronald Matua, terluka akibat terkena anak panah. Oktovianus diterbangkan dari Dekai menuju Jayapura dengan singgah terlebih dulu di Wamena. Oktovianus, yang terkena panah di pinggang sebelah kanan dan leher, dirawat di Rumah Sakit Dian Harapan, Abepura, Jayapura.

Saat Oktovianus dibawa ke Jayapura, anak panah masih tertancap di tubuhnya. "Ada tiga panah yang masih tertancap, sementara satu panah sudah dicabut," ujar seorang perawat di Rumah Sakit Dian Harapan.

Sementara itu, Ronald Matua dirawat di rumah sakit Wamena. Oktovianus, berdasarkan keterangan warga Yahukimo, terkena panah ketika hendak menyelamatkan berkas-berkas penting di kantor Bank Papua.

Sumber: Tempo
JAYAPURA (PAPUA) - Kantor Bupati Yahukimo pada Kamis malam pekan lalu dibakar ratusan pendukung calon bupati Abock A. Busup-Didimus Yahuli, yang kalah dalam pemilihan kepala daerah. Api juga menghanguskan kantor Keuangan, gedung Bank Papua, dan sebuah rumah warga yang berada di dekat kantor bupati.

Kepolisian Papua masih memeriksa sejumlah saksi dalam pembakaran kantor Bupati Yahukimo itu. "Belum ada penetapan tersangka dalam kasus ini. Polisi masih mengembangkan kasus ini," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Wachyono kemarin.

Situasi Kota Dekai, ibu kota Yahukimo, kemarin sudah kembali kondusif pascapembakaran itu. Warga yang mengungsi ke gereja sudah kembali ke rumah masing-masing. "Sudah aman sekarang," kata Ely Lagoan, warga Dekai.

Namun, menurut Ely, di sekitar lokasi kebakaran belum dibersihkan. "Puing-puing masih berserakan," ujarnya.

Insiden itu diduga bermula dari ketidakpuasan massa atas putusan Mahkamah Konstitusi, yang menolak tuntutan pasangan calon bupati Abock A. Busup-Didimus Yahuli. Abock-Didimus mengadukan perselisihan pemilihan kepala daerah Yahukimo, yang dimenangi pasangan calon bupati Ones Pahabol-Robby Longkutoy, tersebut.

Sumber Tempo di Yahukimo mengatakan pembakaran itu dilakukan oleh kurang-lebih seratus orang. Kamis pekan lalu sekitar pukul 21.30 WIT, mereka berlari-lari di tengah malam menuju kantor bupati sambil membawa kayu. Massa yang kecewa menumpahkan kemarahannya dengan membakar kantor bupati.

Api dari kantor bupati merembet melahap satu rumah warga, kantor Keuangan, dan gedung Bank Papua. "Diduga warga membakar kantor dengan menggunakan minyak atau bensin. Itulah yang membuat api dengan cepat menyebar ke bagian gedung lain yang berdekatan," kata Wachyono tiga hari lalu.

Dalam insiden itu, dua pegawai Bank Papua, yakni Oktovianus Hilapok dan Ronald Matua, terluka akibat terkena anak panah. Oktovianus diterbangkan dari Dekai menuju Jayapura dengan singgah terlebih dulu di Wamena. Oktovianus, yang terkena panah di pinggang sebelah kanan dan leher, dirawat di Rumah Sakit Dian Harapan, Abepura, Jayapura.

Saat Oktovianus dibawa ke Jayapura, anak panah masih tertancap di tubuhnya. "Ada tiga panah yang masih tertancap, sementara satu panah sudah dicabut," ujar seorang perawat di Rumah Sakit Dian Harapan.

Sementara itu, Ronald Matua dirawat di rumah sakit Wamena. Oktovianus, berdasarkan keterangan warga Yahukimo, terkena panah ketika hendak menyelamatkan berkas-berkas penting di kantor Bank Papua.

Sumber: Tempo