Wednesday 30 March 2011

Wednesday, March 30, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Keuskupan Agung Kwangju Pantau Reaktor Nuklir Terbesar di Korea. SEOUL (KOREA SELATAN) - Komisi Keadilan dan Perdamaian dari Keuskupan Agung Kwangju akan memantau salah satu pusat pembangkit listrik bertenaga nuklir terbesar di Korea Selatan, karena para ilmuwan mengatakan partikel-partikel radioaktif telah ditemukan di atmosfir di sejumlah wilayah negara tersebut.

Pada 28 Maret, komisi tersebut mengumumkan bahwa dia telah mengirim surat ke Yonggwang Nuclear Power Plant di Propinsi Jeollanam-do untuk memohon kerjasama dalam memantau keamanan. Pusat itu berlokasi di wilayah keuskupan agung tersebut.

Surat itu mengatakan komisi tersebut akan memeriksa sejarah keamanan pusat itu sejak dibuka tahun 1978, buku petunjuk tentang prosedur pengamanan dalam situasi darurat, dan latihan regular untuk mengevakuasi warga pada pertengahan April.

Korea Institute of Nuclear Safety mengatakan pada 29 Maret bahwa yodium radioaktif telah terdeteksi di 12 wilayah termasuk Seoul.

Berbagai laporan menyatakan bahwa partikel yodium-131 itu ​​mungkin saja berasal dari pusat pembangkit listrik bertenaga nuklir di Fukushima, Jepang, yang rusak dalam gempa bumi 11 Maret dan tsunami.

Dampaknya pada manusia masih dianalisis, namun kemungkinan perawatan kesehatan terkait hal tersebut belum dilakukan karena belum menjadi ancaman, demikian Korea Institute of Nuclear Safety.

Pada 28 Maret, pihak berwenang memberi konfirmasi bahwa dampak radioactive xenon-133 juga terdeteksi di bagian timur laut dari Korea Selatan.

Augustine Kim Yang-rae, wakil ketua Komisi Keadilan dan Perdamaian tersebut, mengatakan bahwa warga di sekitar pusat pembangkit listrik itu semakin khawatir dan prihatin. Oleh karena itu, dalam pertemuan 15 Maret, komisinya memutuskan bahwa pemantauan terhadap Yonggwang Nuclear Power Plant itu sangatlah urgen.

Dia mengatakan bahwa rencana aksi jangka panjang mereka adalah membuat kesepakatan kerjasama dengan pihak berwenang dalam mengeluarkan informasi tentang keamanan, ketika mereka nanti mengunjungi Yonggwang Nuclear Power Plant.

Yonggwang Nuclear Power Plant juga mengoperasikan enam reaktor lainnya sejak 1978.

Komisi Keadilan dan Perdamaian dari Keuskupan Agung Kwangju telah menggelar protes menentang pembangunan empat terakhir dari enam reaktor tersebut sejak 1992. Dalam berbagai aksi protes itu, para imam anggota komisi tersebut ditangkap dan diseret ke pengadilan.

Korea, penghasil tenaga nuklir keenam di dunia, kini mengoperasikan 21 pusat pembangkit listrik bertenaga nuklir secara komersial.

Sumber: Cathnews Indonesia