Tuesday, 22 March 2011

Tuesday, March 22, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Khawatir Terkena Tsunami, Warga di Pulau Auki, Biak Minta Direlokasi. BIAK (PAPUA) — Sedikitnya 62 keluarga yang tinggal di Pulau Auki, Distrik Kepulauan Padaido, Kabupaten Biak Numfor, Papua, berharap direlokasi ke tempat lain untuk mencegah ancaman gelombang pasang yang melanda wilayah itu pasca-munculnya gempa dan tsunami di Jepang.

Marinus Baab, Ketua tim DPRD Biak yang sempat meninjau Pulau Auki, di Biak, Selasa (22/3/2011) mengakui adanya permintaan relokasi dari warga Pulau Auki yang khawatir diterjang gelombang pasang.

Permintaan itu disampaikan masyarakat kepada DPRD saat meninjau lokasi gelombang pasang di Pulau Auki pascagempa dan tsunami di Jepang belum lama ini. "Aspirasi warga Pulau Auki melalui kepala desanya, Festus Rumpanpan, segera kami sampaikan kepada pemerintah kabupaten untuk ditindaklanjuti," ujar politisi Partai Golkar itu.

Dia mengakui, berdasarkan kunjungan lapangan tim DPRD ke Pulau Auki pascaperistiwa gempa dan tsunami di Jepang, terbukti masyarakat yang bermukim di kepulauan itu terkena imbas gelombang pasang air laut yang merendam rumah serta fasilitas umum berupa sekolah dan gereja.

Bahkan, akibat gelombang pasang sebagai dampak tsunami Jepang, lanjut Marinus, sekolah dasar di Pulau Auki terendam air hingga menganggu aktivitas belajar mengajar siswa hingga beberapa hari. Apalagi, lokasi wilayah perkampungan di Auki, lanjut Marinus, berada di pingggiran perairan Padaido yang sewaktu-waktu bisa mengancam keselamatan dan nyawa masyarakat di sepanjang pulau bersangkutan.

"Adanya keinginan warga Pulau Auki untuk direlokasi ke tempat yang lebih aman dari ancaman gelombang pasang patut menjadi perhatian pemerintah dan instansi terkait. Ya permintaan ini sangat beralasan karena warga takut musibah gelombang pasang terjadi di waktu mendatang," ujar Ketua Tim DPRD Marinus Baab.

Sumber: Kompas