Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Mgr Johannes Pujasumarta Pr : Konflik Agama Tak ada Habisnya, Selama Umat Beragama Kedepankan Ego.
SEMARANG (JATENG) - Konflik agama yang menimbulkan permusuhan, pertikaian, bahkan kerusuhan di masyarakat dinilai tak akan ada habisnya, selama setiap umat beragama masih mengedepankan ego tanpa memerhatikan terwujudnya kerukunan bersama. Perlu diperhatikan bahwa kekerasan tak akan bisa menyelesaikan setiap masalah atau konflik agama.
Hal tersebut dipaparkan Uskup Agung Semarang, Mgr Johannes Pujasumarta Pr dalam acara wisuda sarjana strata 1 agama Katolik (SAg) Sekolah Tinggi Pastoral Kateketik (STPKat) Santo Fransiskus Asissi Semarang di kapel STPKat Jl Ronggowarsito, Rabu (30/3). Pada acara pelepasan 24 lulusan tersebut, sekaligus diadakan perayaan Ekaristi serta misa bersama yang diikuti para bruder, pastor, dan suster.
Menurut Pujasumarta, agar kekerasan tak lagi menjadi solusi utama dalam menyelesaikan konflik keagamaan, perlu adanya mediator yang handal dan mementingkan kedamaian. "Dengan adanya Sekolah Tinggi Pastoral, kami bisa membina penerus pemuka agama yang memiliki kasih, mengedepankan perdamaian dan keadilan," tandasnya.
Ketua STPKat, Suster M Theresiani OSF menuturkan, para lulusan merupakan guru agama Katolik yang sebelumnya hanya berpendidikan mulai tingkat D1 hingga D3. Nantinya, selain mengajar, mereka mendapat tugas perutusan sebagai Katekis di masyarakat dan Petugas Pastoral Gereja di bawah naungan Keuskupan Agung Semarang.
"Dengan semakin tingginya ilmu dan wawasan para lulusan, kami bisa meningkatkan pelayanan dengan satu visi mewujudkan perdamaian di tengah kehidupan masyarakat," tandasnya.
Sumber:Suara Merdeka
Beranda
»
jateng
»
Keuskupan Agung Semarang
»
Peristiwa
»
sekolah pastoral
»
semarang
»
STPKat
» Mgr Johannes Pujasumarta Pr : Konflik Agama Tak ada Habisnya, Selama Umat Beragama Kedepankan Ego
Thursday, 31 March 2011