JAKARTA - Sinode Gereja Kristen Kemah Daud (GKKD) menyerukan kepada seluruh jemaat GKKD di seluruh Indonesia untuk mengadakan doa puasa serentak Selama 3 Hari mulai dari hari Kamis hingga Sabtu (10-12) Maret 2011, Pernyataan yang di serukan oleh Ketua Sinode GKKD, Pdt. Ir. Osten D.R. Sitorus, MA ini termuat di Situs sinode GKKD
Menurut Sinode GKKD pada pernyataannya, latar belakang dari doa puasa ini karena melihat keadaan negara Indonesia saat ini yang tidak menentu. Walaupun pertumbuhan ekonomi dilaporkan cukup tinggi, namun ternyata kesenjangan antara warga miskin dan kaya semakin bertambah lebar.
"Konflik horizontal dan vertikal terus saja terjadi. Tindakan anarkis dengan berbagai latar belakang sungguh membuat miris. Alam juga tidak bersahabat, ditandai dengan berbagai bencana alam dan anomali cuaca, menimbulkan kerugian harta benda, nyawa dan penurunan produksi pangan, yang pada akhirnya mempengaruhi kesejahteraan bangsa".
Mereka juga menyinggung tentang banyaknya tantangan yang dihadapi oleh gereja Tuhan di Indonesia. "Gereja harus bergulat dengan masalah internal, seperti perpecahan, kapasitas kepemimpinan, konflik, kejenuhan, stagnasi pertumbuhan, keadaan gamang menghadapi perkembangan masyarakat hingga masalah-masalah doctrinal. Gereja yang merupakan tubuh Kristus, seringkali tenggelam dalam situasi yang membingungkan sehingga melupakan peran utamanya sebagai terang dan garam dunia".
"Padahal seharusnya gereja harus memberi jawaban pada berbagai masalah yang ada di dunia. Kepada Gereja dipercayakan kunci Kerajaan Sorga, sehingga apa yang gereja ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang gereja lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. (Mat 16:19)".
Sehingga sinode GKKD menegaskan agar "Gereja tidak boleh tinggal diam. Gereja harus bangun dari tidur panjangnya, dan bersiap menyongsong penggenapan janji Tuhan mengenai kemuliaan gereja pada akhir jaman yang telah dijanjikanNya melalui para nabi (Yesaya 60)".
"Untuk itu gereja Tuhan di Indonesia membutuhkan surat perintah dari penguasa alam semesta sekaligus kepala gereja, yaitu Tuhan kita Yesus Kristus, kepada gerejaNya untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasinya".
"Sebagai ekklesia, gereja Tuhan perlu bersimpuh di kakiNya, mendengar dengan tekun mandat/perintah ilahi itu, dan melaksanakannya".
Sedangkan pokok doa dari doa dan puasa tersebut antara lain untuk: Kepemimpinan Sinode GKKD, Pemulihan gereja-gereja lokal dan seluruh jemaat perintisannya, Mencari kehendak Tuhan untuk apa yang harus gereja dan sinode lakukan di tahun 2011 ini dan Berdoa syafaat bagi bangsa dan negara Indonesia.
Pada akhir seruan tertulis "Inilah saatnya gereja Tuhan standing in the Gap, menghadapkan bangsa ini ke hadapan Yesus Kristus, agar anugerahNya tercurah bagi bangsa ini, membuat hati bangsa ini datang kepadaNya".
Sumber: Tim PPGI