
Tim tiba setelah melakukan perjalanan selama 7-8 jam, menempuh jarak sekitar 130 km melalui jalur umum mengingat jalur tol masih ditutup. Kondisi Kota Oarai gelap gulita, seluruh fasilitas pendukung seperti air, listrik dan gas terputus.
WNI yang mengungsi lebih memilih untuk tetap berdiam di gereja tersebut karena mereka mengkhawatirkan apabila ada gempa dan bencana tsunami susulan. terlebih lagi sebagian besar kondisi tempat tinggal para WNI sudah rusak dan tidak layak huni. Para WNI mendirikan dapur umum namun stok sangat terbatas dan kemungkinan hanya akan bertahan untuk 1-2 hari kedepan.
Tim membawa logistik makanan dan selimut namun untuk kedepannya belum bisa dipastikan apakah bantuan dari pemerintah setempat bisa segera diperoleh. Hal lain yang juga dikhawatirkan para pengungsi adalah aliran listrik dan sarana komunikasi yang belum pulih di wilayah Oarai.
Sumber: KBRI Tokyo