Friday 25 March 2011

Friday, March 25, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Vatikan Gelar Dialog Publik dengan Kelompok Atheis. PARIS (PERANCIS) - Vatikan menggelar serangkaian dialog publik dengan kelompok yang tidak percaya tuhan atau ateis, Kamis (24/3). Vatikan memilih institusi-institusi besar di Paris untuk mengutarakan pendapat mereka bahwa masyarakat modern harus berbicara lebih terbuka soal Tuhan.

Keputusan memulai rangkaian dialog di Prancis mencerminkan tujuan Paus Benediktus XVI untuk mengembalikan pertanyaan soal agama ke jalur utama perdebatan publik. Di Prancis sendiri, sekularisme dianggap telah mendesak perbincangan soal kepercayaan ke pinggir wilayah publik.

Dialog tersebut dinamai "Courtyard of the Gentiles" meminjam bagian situs bersejarah di Yerusalem tempat para warga Yahudi dan non-Yahudi bertemu. Dialog akan diteruskan di sedikitnya 16 kota di Eropa dan Amerika Utara dalam dua tahun ke depan.

Menteri Kebudayaan Vatikan Kardinal Gianfranco Ravasi mengatakan kepada partisipan di UNESCO bahwa dialog tersebut digelar bukan untuk membenturkan kelompok pemeluk agama dengan kaum ateis, tetapi untuk mencari kesamaan.

"Undangan kepada kelompok ateis, untuk memulai perjalanan bersama kelompok penganut agama melewati padang pasir," ujar Ravasi.

Dialog itu akan dilanjutkan, Jumat, dengan beberapa sesi digelar di Universitas Sorbonne dan Institut de France.

Paus Benediktus menelurkan ide dialog dengan kelompok ateis pada 2009.

"Kami harus memperhatikan bahwa manusia tidak meminggirkan pertanyaan soal Tuhan, dan melihatnya sebagai pertanyaan mendasar dalam hidup mereka," ujar Paus dalam pidato kepada para petinggi di Vatikan. "Kami harus memastikan mereka terbuka terhadap pertanyaan tersebut dan makna yang tersembunyi di dalamnya."

Saat pertemuan UNESCO, mantan Perdana Menteri Italia Giliano Amato mengatakan kasus warga Pakistan yang membunuh anaknya karena berperilaku bebas seperti anak-anak muda Italia di negaranya merupakan tantangan yang harus dipikirkan para penganut agama dan kaum ateis.

Pertemuan selanjutnya rencananya digelar di Italia, Albania, Swedia, Republik Cek, Jerman, Swiss, Kanada, Spanyol, Rusia, dan Amerika Serikat.


Sumber : Tempointeraktif