Monday 4 April 2011

Monday, April 04, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Ibadah Perayaaan 100 Tahun Pekabaran Injil di Kampung Nafri.
JAYAPURA (PAPUA) - Perayaaan 100 tahun (satu abad) sejak 1 April 1911 - 1 April 2011 masuknya pekabaran injil di Kampung Nafri dilakukan lewat ibadah bersama yang di hadiri berbagai jemaat di kabupaten dan kota Jayapura, selain masyarakat kampung Nafri yang datang dari berbagai daerah.

Ibadah penyambuatan diawali dengan penyalaan obor api penginjilan oleh hamba Tuhan yang membawanya, selanjutnya ibadah di pimpin Pdt. Andreas Tjoe, S.Th, dengan mengajak jemaat membuka dalam Kitab Efesus 5 : 18 - 21. "Dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh Kudus,'" ucap Pdt. A. Tjoe, saat membaca beberapa bunyi dari ayat Alkitab.

Dirinya berpesan, agar jemaat di Kampung Nafri dapat mempergunakan waktu yang ada, sebab waktu adalah anugerah yang Tuhan berikan, selain itu dengan dipenuhi Roh Kudus, maka orang tersebut akan selalu mengucap syukur.

Dirinya bercerita, awal abad ke 15-17 , karena waktu Zending menggunakan tentara zeni, namun di hadang dan mendapat perlawanan hingga kematian di pihak Nafri, yaitu dari suku Tjoe dan dari suku Nerokouw,melihat hal ini orang Nafri mundur dan masuk hutan. "Namun, melalui penglihatan hamba-nya Yoram Wereuw Smauane Nerokouw dalam mimpinya yaitu datanglah arwah moyang penghuni kampung (Yobe Yha Na), yang intinya mengajak warga kampung kembali, sehingga masyarakat keluar dari persembunyian dan turun menerima Injil Yesus Kristus," jelasnya terkait sejarah.

Saat ini Masyarakat Nafri telah mengenal terang Firman Tuhan, katanya, tetapi menjadi pertanyaan apakah terang itu masih tinggal dalam hati kita dan kita melakukannya ?. "Sebabnya janganlah kita melakukan yang bertentangan dengan hukum Allah, tetapi hidup taat dalam perseketun orang-orang percaya pada Allah, sehingga anugerah kasih Allah tetap mengalir bagi kita jemaat yang ada di kampung Nafri," ajak Pdt. A. Tjoe, S.Th, yang juga putra asli Kampung Nafri ini.

Ibadah yang berlansung sejak pagi jam 9 hingga jam 12 siang berjalan dalam suasana yang cerah serta di hadiri sekitar ratusan jemaat dan para pejabat pemerintah Provinsi Papua dan Kota Jayapura. Selanjutnya akhir ibadah dilakukan dengan jamuan kasih bersama berdasarkan marga-marga suku yang ada di Kampung Nafri, misalnya Awinero, Fingkreuw serta suku-suku lainnya.

 Sumber: Tabloid Jubi