"Ada sebuah gereja yang dibakar massa pendukung Pak Mursini. Mereka melakukannya karena protes pada keputusan KPU," ujar Kapolres Kuansing AKBP Ristiawan Bulkaini kepada wartawan melalui sambungan telepon.
Selain membakar sebuah gereja, mereka juga melempari rumah Ketua KPU Kuansing Firdaus Oemar di Jalan Ahmad Yani Teluk Kuantan dengan berbagai benda hingga beberapa bagiannya mengalami kerusakan. Sebelumnya massa tersebut melempari kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jalan Limono, lalu membakar sebuah pos Dinas Perhubungan di terminal kota.
Melihat tindakan massa yang kian anarkis polisi lantas bertindak tegas dengan membubarkan paksa. Massa kemudian terpecah dan mulai tidak terkonsentrasi lagi di satu titik.
Hingga hari ini (12/4) ratusan polisi masih berjaga-jaga di depan kantor KPUD Kuantan Singingi, Riau, pascakerusuhan di lokasi tersebut. Polisi menyiagakan dua mobil watercanon dan pagar berduri untuk mengantisipasi kerusuhan susulan.
Selain itu belum ada penjelasan rinci mengenai jumlah massa yang ditahan akibat tindak anarkhis tersebut. Sebelumnya, akibat bentrok dengan polisi dan membakar Pos Dinas Perhubungan di termial, polisi mengamankan tiga warga.
Polisi pun menutup jalan raya di depan kantor KPUD. Banyak warga yang terpaksa memutar kendaraan karena tak bisa melintasi jalan tersebut.
Sumber: Tim PPGI
Polisi pun menutup jalan raya di depan kantor KPUD. Banyak warga yang terpaksa memutar kendaraan karena tak bisa melintasi jalan tersebut.
Sumber: Tim PPGI