Monday, 25 April 2011

Monday, April 25, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Misa Paskah Minggu di Jakarta Aman. JAKARTA - Umat Kristen memadati misa Paskah di Jakarta hari Minggu, meskipun ada ancaman bom terhadap sebuah gereja beberapa hari sebelumnya, yang membuat polisi bersiaga penuh dan mencuatkan kekhawatiran kelompok-kelompok agama minoritas menjadi sasaran penganut Islam garis keras yang semakin aktif.

Ratusan orang berdiri bersama sambil melantunkan lagu-lagu rohani di Gereja Santa Theresia, sementara anak-anak bermain dengan telur plastik berwarna warni dan para ibu menggendong bayi mereka. Perayaan di gereja ini adalah salah satu dari perayaan Paskah yang diadakan di seluruh Jakarta, di mana gereja dipadati jemaah yang tidak khawatir dengan adanya ancaman terhadap keamanan setelah polisi menggagalkan ledakan bom pada hari Kamis di sebuah gereja di pinggiran Jakarta.

Untuk mengamankan perayaan Paskah, polisi mengerahkan sekitar 20.000 anggotanya ke tempat-tempat ibadah umat Kristen, dan banyak gereja mendirikan pos-pos pemeriksaan di pintu masuk.

Michael Kawulusan, yang menghadiri misa di Gereja Santa Theresia setiap hari Minggu, mengatakan bertambahnya jumlah polisi yang dikerahkan memberikan rasa aman. “Kami datang ke gereja untuk berdoa dan berharap tidak akan ada hal buruk yang terjadi. Kami tentu saja takut, tetapi dengan adanya polisi di sini, saya rasa semuanya akan baik-baik saja,” ujarnya.

Polisi anti-teror menggagalkan rencana untuk membom gereja pada Jumat Agung dengan adanya informasi yang diperoleh setelah penangkapan 20 orang yang dicurigai mengirim paket bom kepada beberapa tokoh penting di Jakarta bulan lalu.

Meningkatnya serangan terhadap warga Kristen dan kelompok minoritas sekte Islam yang dianggap menyimpang menambah kekhawatiran meningkatnya intoleransi.

Para pejabat keamanan mengatakan rangkaian insiden yang terjadi baru-baru ini juga menggambarkan berubahnya wajah ekstremisme di Indonesia. Kelompok-kelompok teroris Islam sebelumnya memfokuskan serangan terhadap orang asing di hotel-hotel besar dan kedutaan-kedutaan besar.

International Crisis Group (ICG) minggu lalu melaporkan bahwa kejadian-kejadian baru-baru ini menyoroti kecenderungan perubahan ke arah kelompok-kelompok kecil militan yang beraksi sendiri lepas dari organisasi-organisasi jihad besar. Mereka menyerang warga Indonesia dan bukan warga asing.

Kemungkinan ancaman tidak menggentarkan Anastasia Veronica, yang mengatakan pergi ke Gereja Theresia sejak kanak-kanak, dan akan terus pergi ke gereja itu bersama suami dan bayinya.

Di seberang Katedral, pujian "halleluya" bercampur dengan lantunan adzan. Juru bicara Katedral memperkirakan jumlah jemaat yang hadir lebih dari 2.500, lebih sedikit dari yang hadir pada misa Jumat Agung.

Lucia Darpeni mengatakan tidak akan membiarkan ancaman bom yang terjadi sebelum Paskah menghentikan kegiatan ibadahnya. Jemaah lainnya setuju, mengatakan keyakinan mereka cukup menjadi pelindung mereka.

Sumber: VOA Indonesia