Ribuan umat memenuhi seluruh kursi di Katedral sehingga sebagian rela berdiri pinggir Katedral hingg disekitar halaman.
Romo Yohanes dalam pembukaan perayaan mengatakan bahwa Yesus Kristus yang adalah Allah bagi umat manusia rela disiksa, didera, dihina dan dihukum mati dengan penuh kepasrahan sebab bagiNya, maut bukanlah titik punah melainkan suatu kemenangan. Untuk itulah kita mengenang penyelamatan itu dangan penuh rasa syukur dan gembira.
Usai pembacaan firman dan kisah sengsara Yesus, peringatan dilanjutkan dengan penghormatan Salib, yang memberikan kesempatan kepada umat untuk menghormati sengsara Tuhan dengan bentuk mengecup kaki dari patung Yesus.
Sumber: Tim PPGI
