Friday 1 April 2011

Friday, April 01, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Uskup Agung Pontianak: Sambut Paskah dengan Tobat.
PONTIANAK (KALBAR) - Pekan ini merupakan pekan suci bagi umat Katolik, untuk menyambut perayaan Paskah. Uskup Agung Pontianak, Mgr Hieronimus Bumbun OFM Cap, meminta umat untuk mempersiapkan diri dengan mengikuti Sakremen Pertobatan.

"Persiapkan diri dengan sakramen Tobat, sebab hati dan pikiran kita harus bersih, menyambut kebangkitan Kristus saat Paskah," ujar Uskup kepada Tribun, Senin (29/3/10) dijumpai di Keuskupan Agung Pontianak.

Uskup Bumbun mengingatkan, sakramet pertobatan telah tercantum sebagai satu dari lima butir Perintah Gereja. Pertobatan harus dilakukan, agar pada saat Paskah, umat mendapatkan Pengampunan Ilahi.

"Dengan jiwa yang bersih karena pertobatan, kita bangkit bersama Kristus, untuk mengalahkan kekuasaan maut," tambah Uskup Bumbun.

Sepekan ke depan, gereja Katolik menghadapi Tri Hari Suci, yakni Kamis Putih, Jumat Agung, dan Sabtu Suci. Uskup menjelaskan, pada Kamis Putih, satu ekaristi pagi dirayakan di tiap keuskupan untuk memberkati minyak-minyak suci dan pembaharuan janji imamat para imam.

"Minyak-minyak suci sebagai alat pelayanan imam, seperti untuk katekumen dan krisma," tutur dia.

Kemudian sore harinya, ekaristi Kamis Putih dilakukan untuk mengenang Perjamuan Malam Terakhir Yesus dengan para murid-Nya. Sesuai kisah sengsara Yesus saat berdoa di Taman Getsemani, kata Uskup Bumbun, umat diajarkan untuk tahan terhadap godaan dan tetap berdoa.

"Yesus sampai berkeringat darah saat itu, melambangkan ketegaran hatinya bertahan terhadap godaan," kata Uskup.

Kemudian pada Jumat Agung, umat melakukan penyembahan salib. Uskup menuturkan, salib yang dulu merupakan tanda penghinaan, ditransformasi oleh Kristus sebagai tanda keselamatan.

"Lalu pada Sabtu Paskah, berpusat pada Sakramen Pembaptisan. Cahaya baru dari lilin Paskah, melambangkan melambangkan harapan baru," kata Uskup Bumbun.

Selamat menjalani Tri Hari Suci, menyongsong Paskah 2010.

SUmber: Tribun Pontianak