Friday, 20 May 2011

Friday, May 20, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Gereja Katolik di Florida Ajak Umat Doakan Osama bin Laden. TALAHASSEE (AS) - Sebuah gereja Katolik di daerah West Palm Beach, Negara Bagian Florida, Amerika Serikat, Minggu mendatang berencana mendoakan sekaligus memberi penghormatan terhadap arwah pemimpin jaringan Al-Qaidah, Usamah Bin Ladin.

Bin Ladin, 54 tahun, terbunuh dalam serangan pasukan khusus Angkatan Laut Amerika, SEAL, 1 Mei lalu. Ia tewas dengan dua luka tembak, di dada dan atas mata kiri. Serbuan itu juga menewaskan empat orang lainnya, termasuk putra Bin Ladin, Khalid, 22 tahun.

Doa bersama buat Bin Ladin ini direncanakan berlangsung pukul 12.00 siang waktu setempa. Agenda doa buat pria Arab Saudi berdarah Yaman itu telah dijadwalkan dalam buletin mingguan gereja bernama ‘The Holy Name of Jesus'.

Rencana mendoakan arwah Bin Ladin ini muncul pekan lalu. Sekretaris gereja awalnya mengira itu sekadar lelucon. Bahkan beberapa jemaat tertawa mendengar rencana itu.

Seorang jemaat bernama Lois Pizzano menilai doa buat Bin Ladin itu sama saja dengan mengorbankan agama. "Saya pikir ini benar-benar salah. Ia bukan milik agama Katolik. Atas apa yang telah diperbuat terhadap rakyat Amerika, ia tidak pantas di mana-mana,” katanya.

Namun, Pastor Gavin Badway yang mengepalai gereja itu menganggap jemaat yang tidak setuju lantaran berpikir emosional. “Yesus telah mengajarkan kita untuk mencintai dan memaafkan (orang lain),” ujarnya.

Sejumlah penganut Kristen di sana mendukung rencana doa buat Bin ladin itu. “Saya tahu kenapa mereka mau melakukan itu karena Injil mengajarkan untuk mencintai (mengasihi : Tim) musuhmu dan berdoa bagi orang yang membencimu,” kata Aaron Wormus.

Sampai sekarang masyarakat arab dan pengikutnya sendiri belum pernah melihat jasad Bin Ladin sebagai otak utama dibalik serangan 11 September 2001. Presiden Barack Hussein Obama menolak desakan untuk mempublikasikan mayat ayah 25 anak itu. Militer Amerika mengklaim sudah mengubur jenazah Bin Ladin secara Islam di wilayah utara Laut Arab beberapa jam setelah ia terbunuh.

Sumber: Tempo