Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Tegaskan Gerakan Lintas Agama Bukan Aksi Melawan Pemerintah.
JAKARTA - Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menegaskan bahwa keikutsertaannya dalam gerakan lintas agama bukanlah sebuah aksi penentangan apalagi sikap melawan pemerintah. Namun hal itu dilaksanakan dalam rangka dengan memberikan kritik membangun untuk pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Hal ini disampaikan PGI melalui laman websitenya pada pesan bulan oikumene 2011 yang menegaskan bahwa PGI ikut menyerukan suara kenabian bersama-sama dengan saudara-saudara dari agama-agama lain mengkritik kinerja pemerintah Indonesia yang dirasakan telah melenceng dari falsafah kita, Pancasila dan amanat Konstitusi, UUD 1945. PGI menjelaskan juga bahwa telah ikut berbuat sesuatu dalam membantu para pemimpin bangsa ini untuk mengatasi persoalan sosial tersebut melalui berbagai kegiatan dan program yang memfasilitasi gereja-gereja dalam menjalankannya.
Atas hal tersebut PGI mengajak gereja-gereja untuk: pertama, bersungguh-sungguh dan tanpa mengenal lelah terus memperkuat persekutuan di dalam wadah PGI guna bersama-sama dengan semua orang percaya mewujudkan GKYE di Indonesia. Kedua, menjadi teladan di dalam mewujudkan kemanusiaan baru sebagai wujud Aroma Ilahi kepada seluruh ciptaan-Nya. Itu berarti terus berusaha menciptakan kehidupan yang penuh damai-sejahtera dengan siapa saja.
Dan ketiga, secara proaktif ikut serta dalam melaksanakan pembangunan bangsa yang menyeluruh, mengupayakan pendidikan yang baik, memperjuangkan penegakan hukum yang berkeadilan. Warga gereja harus terus diberdayakan agar mampu hidup di dalam kemanusiaan baru dengan antara lain, menghapus kemiskinan di antara manusia, terutama sebagai buah ketidakadilan.
Sumber: Jawaban/PGI
Beranda
»
Pemerintah
»
Peristiwa
»
Pernyataan Sikap
»
PGI
»
Presiden SBY
» Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Tegaskan Gerakan Lintas Agama Bukan Aksi Melawan Pemerintah
Sunday, 29 May 2011