Pemuda Muslim Senegal (news.com.au) |
Menurut salah satu saksi mata Mama Faye, 24, seperti biasa pada hari Minggu, dia dan ratusan orang lain pergi ke Balai Kerajaan yang berada di pinggiran lingkungan Yoff.
Namun, saat khotbah berlangsung tiba-tiba terjadi kerusuhan. Baru setelah para jemaat meninggalkan gereja. Ratusan pemuda tersebut membakar gereja dan menghancurkan sebuah bar yang berada di dekatnya.
Dikatakan Faye, polisi anti huru hara kemudian tiba dan mulai bentrok dengan para perusuh di jalanan. Seorang dokter di rumah sakit setempat menyebutkan sedikitnya 37 orang terluka dalam bentrokan itu.
Theirno Mbeugne, juru bicara untuk asosiasi imam setempat mengatakan, mereka telah meminta pemuda untuk berbaris pada hari Minggu untuk menghancurkan apa saja yang mereka dianggap sebagai "Ancama terhadap iman" dan mereka menargetkan Balai Kerajaan karena mereka dalah penginjil, Selain bar, karena itulah tempat menjual alkohol.
Dia berkilah bahwa mereka tidak mendukung kekerasan, "tetapi mereka berpikir bahwa pemuda itu benar" dan mempunyai hak untuk menghancurkan gereja dan bar. Selain itu, Mbeugne mengklaim bahwa kepala Balai Kerajaan berusaha untuk menginjili penduduk lokal. Dengan membagi-bagikan salib dan literatur Saksi Yehuwa.
Sumber: Yahoo news